MENU MASAKAN ARAB YAMAN YANG AMAN
TAK MENYEBABKAN HIPERTENSI APALAGI KOLESTEROL
Jakarta, kelanakuliner.com
Menjelajahi bilangan Tebet Utara memang merupakan kegiatan jalan kaki yang menarik serta menyenangkan, karena bisa kita dapati berjejer rumah makan dan kafe di sepanjang perjalanan. Jangan takut kelaparan asal Anda bawa uang secukupnya. Saya pun demikian, karena kebetulan hobinya makan yah mencari makanan unik dan khas yang pas buat lidah saya sebagai orang Indonesia tentunya tidak sulit. Yang sulit mungkin menemukannya bila berkendaraan. Otomatis saya tinggalkan kendaraan roda dua saya di tempatnya mAmink Daeng Tata, saya pun berjalan kaki.
Alhamdulillah, di bilangan Tebet Utara pas depan C'TU ada tempat masakan daging kambing yang mengundang rasa ingin tahu saya. Karena di situ tertulis masakan kambing bakar yang bisa meningkatkan gairah... Huwaduh? (Yang kayak gini neh pas buat pasangan muda dan mau lebih mesra dengan pasangan... hehehehe adda dehh!)
KAMBING BAKAR MADU, demikian tertulis di plang nama depot TANJUNG. Ternyata resto sederhana ini dimiliki olehg pasangan suami istri keturunan Arab Yaman dari daerah Jawa Timur. Saat masuk pun saya disambut oleh perempuan paruh baya berjilbab, dan saya pikir ini pasti Ibu Tanjung, (weittt ternyata) dia adalah Ibu Husein istri orang saya cari, Pak Husein selaku pemilik usaha depot TANJUNG. (saya pikir awalnya mereka adalah keturunan Medan, nggak tahunya nama tanjung diambil karena artinya adalah bunga, dan mereka sendiri asli Jawa Timuran keturunan Timur Tengah).
Setelah tahu saya adalah wartawan kuliner, sang pemilik mempersilahkan saya untuk duduk. Dan tak berapa lama kemudian keluarlah anak laki-lakinya, Thariq Husein. Kami pun saling berbincang memperkenalkan diri. Dan pembicaraan pun berlanjut dengan wawancara dengan ibu Sri binti Abdullah Hamidan, sang koki utama depot Tanjung. Wanita kelahiran Surabaya, Agustus 1955 yang memulai usaha di Lawang, (kota di antara Malang dan Surabaya) bersama saudara-saudaranya baik kakak maupun adiknya. Setelah beberapa bulan di Lawang pindah ke Pandaan Jatim di tahun 1981-an. Dan di tahun itulah ia dinikahi oleh Husein yang tetap mengajaknya untuk buka usaha rumah makan yang kemudian pindah ke Jakarta. Kalau dihitung sudah hampir 30 tahunan wanita Keturunan Arab ini berwirausaha kuliner.
Sang suami, Husein yang sejak menikah mengambil istrinya dari keluarga memang mau mengangkat pasangan hidupnya itu untuk mandiri membuka usaha rumah makan. Apalagi istrinya yang juga kelahiran Ampel, Jawa Timur ini memang mempunyai darah keturunan dari neneknya membuka usaha kuliner, walau pada awalnya tidak menjuala menu utama Kambing Bakar Madu.
Baru semenjak tiga tahun terakhir dan bertemu dengan teman suaminya, Bondan Winarno yang memberi saran untuk spesialisasi menu masakan utama yang beda dari yang lainnya lah depot Tanjungnya mulai dikenal orang banyak. Menu andalan Kambing Bakar Madu memang membawa hokki tersendiri, apalagi setelah Bondan Winarno meliput dan menikmati masakan olahannya. Dari menu populer yang terinspirasi sang maestro kuliner Bondan Winarno, maka ia dan suaminya pun mulai menambahkan menu baru, seperti Nasi Qabuli (Nasi Kebuli), yang awalnya hanya disajikan setiap hari Jum'at. Tapi karena banyaknya permintaan para pelanggan yang mau setiap hari disediakan, akhir kini menu Nasi Kebuli siap disantap setiap hari di depot Tanjungnya.
Kebanyakan pelanggannya adalah kalangan pekerja kantoran yang berdasi, karena harganya yang relatif terjangkau kalangan karyawan kantoran, maka otomatis setiap jam makan siang, rumah makanya penuh diserbu pelanggan yang umumnya bermobil ini. Itulah sebabnya tulisan, makanan daging kambing bakar madu yang bisa membangkitkan gairah terpasang sangat atraktif di depannya.
Tak heran hampir semua stasiun televisi meliput mulai dari proses pemasakan ke dapur hingga menggambarkan betapa nikmat dan berkhasiatnya Kambing Bakar Madu depot Tanjung ini. Sayangnya hanya beberapa artis dan tokoh pejabat yang diabadikan dengan foto-foto yang terpajang di tembok depot Tanjung, seperti Deddy Mizwar. Tapi pemberitaan beberapa media cetak kuliner terpajang rapih sebagai hiasan yang atraktif dan informatif.
Sekarang tinggal bagaimana saya bisa menikmati masakan kambing bakarnya. Oh iya perlu saya ingatkan, bahwa gigi saya sangat lemah dan sakitnya masih belum hilang juga, bisa Anda maklumi, di samping habis gigi saya rontok karena kecelakaan berkendara dan kini tertinggal hanya 1 geraham lunak dan beberapa gigi yang rentan rapuh.
Maka saya termasuk seorang penikmat kuliner yang pastinya dikenal agak cerewet dan hati-hati. Untuk masakan daging Kambing Bakar Madu, saya hanya bisa satu saja memastikannya. Bila dia lunak dan empuk serta lembut, maka masuk dalam kategori masakan yang harus direkomendasikan untuk Anda. Saat saya memotong daging bakaran madu ini dengan sendok dan garpu (kebetulan tak ada pisau), saya mengoleskan bumbu kacang dan mulai mengunyahnya.
Masya Allah..... lembut dan yummmy! Saya bilang dua jempol lembut dan rasanya... bau amis daing kambingnya pun sepertinya hilang tak berbekas. Rasa gurih di lidah bercampur lembutnya irisan daging yang saya kunyah tak menimbulkan nyeri di gigi saya yang goyang dan rapuh. Aman men! Swear Ane zuzur! Hahahaha... kalo Bondan bilang Maknyuussss, saya bilang Super Top Markotop!
Anda mau coba? Perlu diingat... belum 5 menit saya menelan daging kambing bakar madu ini ke dalam perut saya, panasnya langsung merambat ke atas dada dan ke bawah pinggang saya... Huwaduh sugesti kali yah.... Buru-buru saya minta pak Husein dan istrinya untuk membungkus daging kambing bakar madu ini untuk saya bawa ke rumah biar bisa dinikmati bersama istri saya... Kan bisa berabe kalau saya makan sendiri... nggak ada LAWANnya... halah!
Selain menu andalan, Anda bisa pula memesan menu lainnya seperti Nasi Kebuli, Sop Kepala Kambing yang terbilang relati cukup tinggi seporsinya RP. 45.000,-, kemudian ada menu Kambing Goreng, serta Kikil Kambing. Untuk gule kambing dan Sop Kambingnya juga bisa ANda dapatkan di sini.... En jangan lupa Sate Kambing ala Timur Tengah dan Jawa Timuran. Hmmm pasti sama maknyusssnya dengan Kambing Bakar Madu lah!
Depot Tanjung yang berlokasi di Jalan Tebet Utara I no. 37C ini juga menerima pesanan untuk acara resepsi dan Anda bisa menghubunginya di telp. (021) 829.2306 atau kontak HP (021)71532008 dengan Thoriq Husein. Bisa juga menghubungi Redaksi di (021) 9346.1965.
Sidik Rizal - dobeldobel.com
------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan terkait dengan Kambing Bakar Madu
Meok Comments Fotografer -Devita Sari
ok..ok…langsung aja, berawal dari browsing2 dan suggest temen2 yang belom pernah ke tempat makan / depot ini, depot tanjung namanya, yang punya orang arab jawa (Surabaya)…setelah pulang kantor langsung ke depot ini. Lokasi Depot Tanjung itu di Jalan Tebet Utara, deket dengan CTU ( Corner Tebet Utara). Suasananya ya suasana depot, ga terlalu besar…yang khas cuma ni depot nyiarin TV arab/mesir, sama ada lemari untuk menjual henna, madu, dan kawan2nya.
Setelah menu diberikan, kita memesan menu berikut :
Kambing Bakar Madu
Kambing Goreng
Sop Sayur Iga
Teh Panas
2 Jeruk Hangat >>> Jeruk Peres nih
Sekarang Kita review Makanannya :
Kambing Bakar Madu, katanya sih, kambing terlebih dahulu direbus dengan air, ditambah madu dan bumbu lainnya…sehingga ketika dibakar, dioles dengan madu dan dihidangkan, daging kambing akan terasa lembut, empuk dan mudah dipilah dari tulang bonggol si kambing…inilah rahasia keempukan kambing selain pemilihan kambing muda. Sauce atau cocolannya….terdiri dari bumbu kacang, bawang dan tomat. nikmaaaaat deh, sampe2 daging yang nyelip masih berasa di gigi gw.
Kambing Goreng….enak men…tapi gw nyobainnya dikit, jatah gilang (temen gw) soalnya …wakakakak…mirip kaya goreng kering, karena minya goreng yang tersisa di kambing sedikit, setelah dimakan…beeeeuuuh…lembutnaaaaa daging iko….hehehe. Lemak ato gajih di kambing relatif sedikit, dan kalau pun ada, enaak rasanya…hmmm…kolesterol jahat, menjauhlah……
Inilah beda antara Kambing bakar dan goreng, kalo dirasa2….kambing bakar lebih ber”air” dibandingkan dengan saudaranya, kambing goreng.
Sop sayur Iga……inilah pesanannya si Yan (temen gw), karena dia pengen sayur, dipilihlah menu ini. Sop ini berisi daging kambing dan sayur2an, seinget gw sih wortel, kentang dan lain2, rasanya so spicy…..rasa jahe, cengkeh, dan kroni2nya…..lumayan nikmatlah.
ada yang kurang nampaknya dari depot ini, koq harga minumannya mahal2 yak….Kalo harga minyak dunia turun, seharusnya harga BBM kita turun…Kalo harga bensin turun…turunin dunk harga2 minumannya……merdeka….
Oh iya, gw pesen nasi 5, Kambing bakar madu 1, Kambing goreng 1, Sop Sayur Iga 1, Jeruk anget 2, Teh anget 2, totalnya Rp 104.000,- …..well, jadi yang merasa menu2 diatas masih memenuhi budget, dipersilahkan datang ke tempat ini.
TAK MENYEBABKAN HIPERTENSI APALAGI KOLESTEROL
Jakarta, kelanakuliner.com
Menjelajahi bilangan Tebet Utara memang merupakan kegiatan jalan kaki yang menarik serta menyenangkan, karena bisa kita dapati berjejer rumah makan dan kafe di sepanjang perjalanan. Jangan takut kelaparan asal Anda bawa uang secukupnya. Saya pun demikian, karena kebetulan hobinya makan yah mencari makanan unik dan khas yang pas buat lidah saya sebagai orang Indonesia tentunya tidak sulit. Yang sulit mungkin menemukannya bila berkendaraan. Otomatis saya tinggalkan kendaraan roda dua saya di tempatnya mAmink Daeng Tata, saya pun berjalan kaki.
Alhamdulillah, di bilangan Tebet Utara pas depan C'TU ada tempat masakan daging kambing yang mengundang rasa ingin tahu saya. Karena di situ tertulis masakan kambing bakar yang bisa meningkatkan gairah... Huwaduh? (Yang kayak gini neh pas buat pasangan muda dan mau lebih mesra dengan pasangan... hehehehe adda dehh!)
KAMBING BAKAR MADU, demikian tertulis di plang nama depot TANJUNG. Ternyata resto sederhana ini dimiliki olehg pasangan suami istri keturunan Arab Yaman dari daerah Jawa Timur. Saat masuk pun saya disambut oleh perempuan paruh baya berjilbab, dan saya pikir ini pasti Ibu Tanjung, (weittt ternyata) dia adalah Ibu Husein istri orang saya cari, Pak Husein selaku pemilik usaha depot TANJUNG. (saya pikir awalnya mereka adalah keturunan Medan, nggak tahunya nama tanjung diambil karena artinya adalah bunga, dan mereka sendiri asli Jawa Timuran keturunan Timur Tengah).
Setelah tahu saya adalah wartawan kuliner, sang pemilik mempersilahkan saya untuk duduk. Dan tak berapa lama kemudian keluarlah anak laki-lakinya, Thariq Husein. Kami pun saling berbincang memperkenalkan diri. Dan pembicaraan pun berlanjut dengan wawancara dengan ibu Sri binti Abdullah Hamidan, sang koki utama depot Tanjung. Wanita kelahiran Surabaya, Agustus 1955 yang memulai usaha di Lawang, (kota di antara Malang dan Surabaya) bersama saudara-saudaranya baik kakak maupun adiknya. Setelah beberapa bulan di Lawang pindah ke Pandaan Jatim di tahun 1981-an. Dan di tahun itulah ia dinikahi oleh Husein yang tetap mengajaknya untuk buka usaha rumah makan yang kemudian pindah ke Jakarta. Kalau dihitung sudah hampir 30 tahunan wanita Keturunan Arab ini berwirausaha kuliner.
Sang suami, Husein yang sejak menikah mengambil istrinya dari keluarga memang mau mengangkat pasangan hidupnya itu untuk mandiri membuka usaha rumah makan. Apalagi istrinya yang juga kelahiran Ampel, Jawa Timur ini memang mempunyai darah keturunan dari neneknya membuka usaha kuliner, walau pada awalnya tidak menjuala menu utama Kambing Bakar Madu.
Baru semenjak tiga tahun terakhir dan bertemu dengan teman suaminya, Bondan Winarno yang memberi saran untuk spesialisasi menu masakan utama yang beda dari yang lainnya lah depot Tanjungnya mulai dikenal orang banyak. Menu andalan Kambing Bakar Madu memang membawa hokki tersendiri, apalagi setelah Bondan Winarno meliput dan menikmati masakan olahannya. Dari menu populer yang terinspirasi sang maestro kuliner Bondan Winarno, maka ia dan suaminya pun mulai menambahkan menu baru, seperti Nasi Qabuli (Nasi Kebuli), yang awalnya hanya disajikan setiap hari Jum'at. Tapi karena banyaknya permintaan para pelanggan yang mau setiap hari disediakan, akhir kini menu Nasi Kebuli siap disantap setiap hari di depot Tanjungnya.
Kebanyakan pelanggannya adalah kalangan pekerja kantoran yang berdasi, karena harganya yang relatif terjangkau kalangan karyawan kantoran, maka otomatis setiap jam makan siang, rumah makanya penuh diserbu pelanggan yang umumnya bermobil ini. Itulah sebabnya tulisan, makanan daging kambing bakar madu yang bisa membangkitkan gairah terpasang sangat atraktif di depannya.
Tak heran hampir semua stasiun televisi meliput mulai dari proses pemasakan ke dapur hingga menggambarkan betapa nikmat dan berkhasiatnya Kambing Bakar Madu depot Tanjung ini. Sayangnya hanya beberapa artis dan tokoh pejabat yang diabadikan dengan foto-foto yang terpajang di tembok depot Tanjung, seperti Deddy Mizwar. Tapi pemberitaan beberapa media cetak kuliner terpajang rapih sebagai hiasan yang atraktif dan informatif.
Sekarang tinggal bagaimana saya bisa menikmati masakan kambing bakarnya. Oh iya perlu saya ingatkan, bahwa gigi saya sangat lemah dan sakitnya masih belum hilang juga, bisa Anda maklumi, di samping habis gigi saya rontok karena kecelakaan berkendara dan kini tertinggal hanya 1 geraham lunak dan beberapa gigi yang rentan rapuh.
Maka saya termasuk seorang penikmat kuliner yang pastinya dikenal agak cerewet dan hati-hati. Untuk masakan daging Kambing Bakar Madu, saya hanya bisa satu saja memastikannya. Bila dia lunak dan empuk serta lembut, maka masuk dalam kategori masakan yang harus direkomendasikan untuk Anda. Saat saya memotong daging bakaran madu ini dengan sendok dan garpu (kebetulan tak ada pisau), saya mengoleskan bumbu kacang dan mulai mengunyahnya.
Masya Allah..... lembut dan yummmy! Saya bilang dua jempol lembut dan rasanya... bau amis daing kambingnya pun sepertinya hilang tak berbekas. Rasa gurih di lidah bercampur lembutnya irisan daging yang saya kunyah tak menimbulkan nyeri di gigi saya yang goyang dan rapuh. Aman men! Swear Ane zuzur! Hahahaha... kalo Bondan bilang Maknyuussss, saya bilang Super Top Markotop!
Anda mau coba? Perlu diingat... belum 5 menit saya menelan daging kambing bakar madu ini ke dalam perut saya, panasnya langsung merambat ke atas dada dan ke bawah pinggang saya... Huwaduh sugesti kali yah.... Buru-buru saya minta pak Husein dan istrinya untuk membungkus daging kambing bakar madu ini untuk saya bawa ke rumah biar bisa dinikmati bersama istri saya... Kan bisa berabe kalau saya makan sendiri... nggak ada LAWANnya... halah!
Selain menu andalan, Anda bisa pula memesan menu lainnya seperti Nasi Kebuli, Sop Kepala Kambing yang terbilang relati cukup tinggi seporsinya RP. 45.000,-, kemudian ada menu Kambing Goreng, serta Kikil Kambing. Untuk gule kambing dan Sop Kambingnya juga bisa ANda dapatkan di sini.... En jangan lupa Sate Kambing ala Timur Tengah dan Jawa Timuran. Hmmm pasti sama maknyusssnya dengan Kambing Bakar Madu lah!
Depot Tanjung yang berlokasi di Jalan Tebet Utara I no. 37C ini juga menerima pesanan untuk acara resepsi dan Anda bisa menghubunginya di telp. (021) 829.2306 atau kontak HP (021)71532008 dengan Thoriq Husein. Bisa juga menghubungi Redaksi di (021) 9346.1965.
Sidik Rizal - dobeldobel.com
------------------------------------------------------------------------------------
Tulisan terkait dengan Kambing Bakar Madu
Sebagai ending tersedia kopi rempah yang cocok diseruput setelah menikmati kambing bakar madu ini. O ya, rumah makan ini juga menjual kopi rempah hasil racikan sendiri sebagai oleh-oleh atau untuk dibawa pulang berupa sachetan seharga Rp 3000,00.
Kopi yang satu ini bukan sembarang kopi, melainkan kopi rempah. Terbuat dari biji kopi yang digiling bersama rempah-rempah seperti kapulaga, cengkih, dan kayu manis. Dihirup saat masih mengepul panas slurppp.... hmm hangat dan nikmat!Meok Comments Fotografer -Devita Sari
Kambing Bakar Madu by Supermen Banget
Kambing Bakar Madu…..denger namanya aja udah bikin penasaran, sejak kapan kambing punya madu…jangan2 kambing dari Cilembu….hehehe…ok..ok…langsung aja, berawal dari browsing2 dan suggest temen2 yang belom pernah ke tempat makan / depot ini, depot tanjung namanya, yang punya orang arab jawa (Surabaya)…setelah pulang kantor langsung ke depot ini. Lokasi Depot Tanjung itu di Jalan Tebet Utara, deket dengan CTU ( Corner Tebet Utara). Suasananya ya suasana depot, ga terlalu besar…yang khas cuma ni depot nyiarin TV arab/mesir, sama ada lemari untuk menjual henna, madu, dan kawan2nya.
Setelah menu diberikan, kita memesan menu berikut :
Kambing Bakar Madu
Kambing Goreng
Sop Sayur Iga
Teh Panas
2 Jeruk Hangat >>> Jeruk Peres nih
Sekarang Kita review Makanannya :
Kambing Bakar Madu, katanya sih, kambing terlebih dahulu direbus dengan air, ditambah madu dan bumbu lainnya…sehingga ketika dibakar, dioles dengan madu dan dihidangkan, daging kambing akan terasa lembut, empuk dan mudah dipilah dari tulang bonggol si kambing…inilah rahasia keempukan kambing selain pemilihan kambing muda. Sauce atau cocolannya….terdiri dari bumbu kacang, bawang dan tomat. nikmaaaaat deh, sampe2 daging yang nyelip masih berasa di gigi gw.
Kambing Goreng….enak men…tapi gw nyobainnya dikit, jatah gilang (temen gw) soalnya …wakakakak…mirip kaya goreng kering, karena minya goreng yang tersisa di kambing sedikit, setelah dimakan…beeeeuuuh…lembutnaaaaa daging iko….hehehe. Lemak ato gajih di kambing relatif sedikit, dan kalau pun ada, enaak rasanya…hmmm…kolesterol jahat, menjauhlah……
Inilah beda antara Kambing bakar dan goreng, kalo dirasa2….kambing bakar lebih ber”air” dibandingkan dengan saudaranya, kambing goreng.
Sop sayur Iga……inilah pesanannya si Yan (temen gw), karena dia pengen sayur, dipilihlah menu ini. Sop ini berisi daging kambing dan sayur2an, seinget gw sih wortel, kentang dan lain2, rasanya so spicy…..rasa jahe, cengkeh, dan kroni2nya…..lumayan nikmatlah.
ada yang kurang nampaknya dari depot ini, koq harga minumannya mahal2 yak….Kalo harga minyak dunia turun, seharusnya harga BBM kita turun…Kalo harga bensin turun…turunin dunk harga2 minumannya……merdeka….
Oh iya, gw pesen nasi 5, Kambing bakar madu 1, Kambing goreng 1, Sop Sayur Iga 1, Jeruk anget 2, Teh anget 2, totalnya Rp 104.000,- …..well, jadi yang merasa menu2 diatas masih memenuhi budget, dipersilahkan datang ke tempat ini.
Posting Komentar