Datangkan Ahli Sate Senior Langsung dari Ponorogo
Soto Kudus, Sate Ponorogo, Es Terong Belanda, Es Lidah Buaya dan Rumput laut
Bekasi, kelanakuliner.com
Mendengar nama daerah Ponorogo mungkin Anda langsung terbayang dengan Reognya. Lalu pernahkan Anda mengetahui ada makanan apa yang paling populer di daerah itu? Belum pernah tahu, tapi bagi Anda yang pernah berkunjung pastinya tahu bahwa makanan yang paling populer di sana adalah sate ayamnya. So? Apa istimewanya Sate Ayam Ponorogo? Apa satenya lebar-lebar selebar topeng reog? hehehehehe, penasaran kan?
Mulai dari bentuknya dulu saudara-saudara... Gue perhatiin bentuk Sate Ayam Ponorogo mungkin agak mirip dengan sate ayam daerah lain, tapi bila kita teliti dibandingkan dengan sate ayam terkenal dari daerah yang tak jauh dari Ponorogo, maka akan kelihatan perbedaan mendasarnya.
Menurut H. Gunarto, pemilik dari RM sederhana Soto Kudus 18, Hj. Noer, bahwa Sate Ayam Ponorogo terdiri dari beberapa kelompok dalam setiap tusukan jenisnya. Pengelompokan ini memang tidak dilakukan pada sate ayam daerah lain. Misalnya kelompok sate dari kulit ayam, kemudian sate dari jeroan dan terakhir sate daging ayam. Pemisahan ini bagi gue sih nggak masalah, tapi mungkin ada benernya juga, karena dengan pengelompokan kelas daging, jeroan dan kulit ayam, maka akan membuat kita (sebagai pelanggan) bisa memilih sesuai dengan selera.
H. Gunarto yang memiliki 3 orang putri ini menambahkan, Sate Ayam Ponorogo di tempat kami ini juga dikerjakan secara resik dan higienis oleh ahlinya pembuat sate, pak Untung namanya yang khusus saya datangkan dari Ponorogo dan saya beri gaji lumayan tinggi, ungkapnya tanpa berlebihan. Saking ahli dan cepatnya pak Untung bekerja mengolah pengirisan daging ayam, membuat saya ngeri melihatnya ketika itu. Bagaimana dengan cepatnya ia mengiris potongan dagi ayam di atas pisau tajam yang dibuat sedemikian rupa tetap berdiri. Saya nggak bisa bayangin kalau saja jari atau kukunya terkena sayatan pisau itu, ngilu rasanya, ujarnya sedikit ngeri.
Namun hasil potongan sate yang rata-rata memang agak tipis dan lagi membuat satenya jadi tambah lunak dan empuk hasilnya setelah proses pembakaran. Setelah itu barulah Sate Ayam mentah itu dikelompokkan sesuai jenisnya. Jeroan, Kulit dan daging.
H. Gunarto, juga mengatakan, kacang-kacangnya yang dipilih pada saat mau disangrai harus dikupas dulu kulit arinya, sehingga menghasilkan kacang sangrai yang bersih, jadi saat diuleg atau diblender halus maka warnanya jauh lebih terang dan rasanya tentu sensasi bakaran, yang matang bahkan bisa dikudap seperti cemilan dan tak cepat basi. Gue sendiri ngerasain gimana gurihnya kacang sangrai yang sudah digerus halus siap dicampur air untuk jadi bumbu sate, hmmmmm seperti enting-enting... tahu kan permen enting-enting dari Kacang **R*** (iklan nggak boleh).
Keunikan yang disajikan oleh RM yang terletak di depan Giant Jatiasih ini juga pada minuman istimewanya, yaitu Es Lidah Buaya Rumput Laut, seperti yang diungkapkan Hj. Noer, pengelola rumah makan sekaligus istri H. Gunarto. Ada juga minuman andalan lainnya yakni Es Terong Belanda yang dibuat dari blenderan buah terong Belanda asli.
Sesaat saya merasakan minuman jus Terong Belanda, memang terasa manis madu dan getirnya sedikit. Justru getirnya itulah yang memberikan khasisat jamu sesungguhnya. Kalau di tempat lain, kemungkinan sekali Es terong Belandanya dibuat dari sirup industri pabrikan, jadi tidak orisinal dong dan tidak alami tentunya, kelas Hj. Noer sambil meminta gue ngabisin tuh minuman sehat. Konon katanya minuman jus terong Belanda ini bisa menurunkan kadar kolesterol jahat setelah makan makanan berkolesterol tinggi. Huwaduh... pas banget neh buat makan sop buntut atau sate... bisa aja ya mereka berdagang....!
SATU-SATUNYA SATE PORNOROGO ASLI DI BEKASI
Perapatan Komsen makin hari makin rame aja buat nyari tempat jajanan kuliner. Kalo lo suka keliling-keliling muterin Kota Bekasi dan Jakarta, terus gue suruh cari makanan unik misalnya seperti SATE PONOROGO, pasti lu bakalan susah ngedapetin, kecuali lu udah dapat bocoran contekan gue dan terus main ke pertigaan komsen Jatiasih pas depan Giant, dan di sana ada RM sederhana berbaliho kecil bertulisan Soto Kudus 18, Hj. Noer.
Bukan, jelas H. Gunarto, tapi saat mengiris-ngiris daging ayam yang hendak disate, menggunakan pisau sangat tajam yang dipasang terbalik di atas kayu, sementara pak Untung, yang sudah puluhan tahun mengolah sate ayam ini, hanya mengayun-ayunkan potongan daging ayam di atas pisau tajam itu. Hiihhh, melihatnya saja sudaj ngeri, bagaimana kalau sampai tangannya teriris karena terpeleset, (Kalau seperti itu berarti nggak pakar dong tuh si tukang sate ayam).
Lalu keunikan lainnya adalah bumbu kacang satenya yang bukan saja pilihan teliti tapi juga cara pengolahannya yang tidak menggunakan minyak goreng, melainkan dengan disangrai. Bila kacang yang digoreng justru menambah kadar lemak kolesterolnya, maka dengan sistem sangrai (panggang), bumbu kacang tentunya jauh lebih sehat. Dan juga aromanya yang lebih harum dan rasanya pastinya lebih gurih dan khas. Inilah yang membuat Sate Ayam Ponorogo sangat dikenal unik, tegas H. Gunarto.
SidikRizal-dobeldobel.com
A. Selayang PandangTentang Reog Ponorogo Menurut salah satu versi cerita rakyat yang berkembang di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada suatu ketika Raja Bantar Angin, Kelana Sewandana, ingin melamar seorang puteri dari Kerajaan Kediri, Dewi Sanggalangit (dalam versi yang lain disebutkan Dewi Ragil Kuning). Akan tetapi, dalam perjalanannya Raja tersebut dicegat oleh Singobarong penjaga hutan Lodaya. Pasukan Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Raja Bantar Angin dikawal oleh patih Bujanganomdan pasukan warok (pria yang memiliki ilmu kanuragan dengan ciri khas pakaian serba hitam). Pertempuran dua pasukan tangguh inilah yang dianggap sebagai salah satu sumber rujukan bagi pertunjukan tarian Reog Ponorogo. Pertunjukan Reog biasanya terdiri dari beberapa adegan. Adegan pertama adalah tarian pembuka, yang menampilkan 6-8 lelaki dengan pakaian hitam dan muka (atau topeng) yang dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang marah. Setelah para lelaki pemberani tersebut, berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 perempuan atau bisa juga lelaki yang didandani mirip perempuan yang menaiki kuda kepang (kuda-kudaan dari anyaman bambu). Fragmen kedua adalah inti dari tarian Reog yang bergantung pada kondisi di mana seni Reog ditampilkan. Jika pertunjukan berhubungan dengan pernikahan, maka yang diekplorasi adalah adegan percintaan. Sedangkan untuk hajatan khitanan, sunatan, maupun memperingati hari besar nasional biasanya yang ditonjolkan adalah fragmen keperwiraan. Bagian terakhir adalah singabarong, yaitu atraksi di mana seorang penari memakai “topeng” berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu-bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg dengan ukuran yang cukup besar. Uniknya, topeng ini dimainkan hanya dengan mengigit sebilah kayu yang terpasang di bagian belakang topeng. Kemampuan membawakan topeng ini, selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual, seperti berpuasa dan bertapa. Wisatawan yang tertarik menonton pertunjukan Reog dapat mengunjungi agenda pertunjukan yang sifatnya tahunan. Kesenian Reog biasanya diselenggarakan pada tiap perayaan hari kemerdekaan Indonesia (tanggal 17 Agustus) dan perayaan Garebek Suro yang bertepatan dengan hari jadi Kota Ponorogo (tiap tanggal 1 Muharram/tahun baru Hijriah). Agenda tahunan tersebut bisa berupa pertunjukan biasa atau Festival Reog Nasional, yaitu perlombaan kesenian Reog dari seluruh Indonesia. B. Keistimewaan Pertunjukan Reog biasanya diselenggarakan di lapangan atau di jalanan karena jumlah penari dan ekplorasi pertunjukan yang memerlukan ruang yang cukup luas. Di arena pertunjukan Reog, penonton bisa menikmati prosesi pertunjukan yang dipenuhi ritual mistis. Misalnya saja, sebelum pertunjukan dimulai, warok (sebutan bagi ketua kelompok Reog) menggelar jampi-jampi memohon kelancaran pertunjukan. Tak jarang di tengah-tengah tarian para penari kesurupan roh halus, sehingga menambah heboh jalannya pertunjukan. Meskipun umumnya tarian Reog memiliki alur yang jelas, akan tetapi adegan demi adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Di sini selalu ada interaksi antara pemain dan warok (dalam hal ini, warok juga menjadi dalang pertunjukan), serta interaksi antara penari dan penonton. Sehingga, yang terpenting dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. C. Lokasi Kesenian Reog hampir merata diselenggarakan di seluruh Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Akan tetapi, untuk tempat dan waktu pertunjukan yang bersifat rutin, wisatawan dapat menikmatinya di Ibukota Kabupaten Ponorogo. D. Akses Untuk mencapai kota Ponorogo, wisatawan dapat menempuh perjalanan melalui Kota Surabaya. Dari Ibukota Provinsi Jawa Timur ini, kota Ponorogo berjarak 200 km ke arah barat-daya. Wisatawan bisa menumpang kendaraan umum (bus) ataupun kendaraan pribadi. E. Harga Tiket Menikmati kesenian Reog tidak dipungut biaya. F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya Festival Reog Nasional biasanya diselenggarakan selama beberapa hari karena banyaknya peserta baik dari dalam maupun luar kota Ponorogo. Oleh sebab itu, bagi wisatawan yang membutuhkan penginapan bisa menyewa hotel yang tersedia di beberapa tempat di kota ponorogo
Soto Kudus, Sate Ponorogo, Es Terong Belanda, Es Lidah Buaya dan Rumput laut
Bekasi, kelanakuliner.com
Mendengar nama daerah Ponorogo mungkin Anda langsung terbayang dengan Reognya. Lalu pernahkan Anda mengetahui ada makanan apa yang paling populer di daerah itu? Belum pernah tahu, tapi bagi Anda yang pernah berkunjung pastinya tahu bahwa makanan yang paling populer di sana adalah sate ayamnya. So? Apa istimewanya Sate Ayam Ponorogo? Apa satenya lebar-lebar selebar topeng reog? hehehehehe, penasaran kan?
Mulai dari bentuknya dulu saudara-saudara... Gue perhatiin bentuk Sate Ayam Ponorogo mungkin agak mirip dengan sate ayam daerah lain, tapi bila kita teliti dibandingkan dengan sate ayam terkenal dari daerah yang tak jauh dari Ponorogo, maka akan kelihatan perbedaan mendasarnya.
Menurut H. Gunarto, pemilik dari RM sederhana Soto Kudus 18, Hj. Noer, bahwa Sate Ayam Ponorogo terdiri dari beberapa kelompok dalam setiap tusukan jenisnya. Pengelompokan ini memang tidak dilakukan pada sate ayam daerah lain. Misalnya kelompok sate dari kulit ayam, kemudian sate dari jeroan dan terakhir sate daging ayam. Pemisahan ini bagi gue sih nggak masalah, tapi mungkin ada benernya juga, karena dengan pengelompokan kelas daging, jeroan dan kulit ayam, maka akan membuat kita (sebagai pelanggan) bisa memilih sesuai dengan selera.
H. Gunarto yang memiliki 3 orang putri ini menambahkan, Sate Ayam Ponorogo di tempat kami ini juga dikerjakan secara resik dan higienis oleh ahlinya pembuat sate, pak Untung namanya yang khusus saya datangkan dari Ponorogo dan saya beri gaji lumayan tinggi, ungkapnya tanpa berlebihan. Saking ahli dan cepatnya pak Untung bekerja mengolah pengirisan daging ayam, membuat saya ngeri melihatnya ketika itu. Bagaimana dengan cepatnya ia mengiris potongan dagi ayam di atas pisau tajam yang dibuat sedemikian rupa tetap berdiri. Saya nggak bisa bayangin kalau saja jari atau kukunya terkena sayatan pisau itu, ngilu rasanya, ujarnya sedikit ngeri.
Namun hasil potongan sate yang rata-rata memang agak tipis dan lagi membuat satenya jadi tambah lunak dan empuk hasilnya setelah proses pembakaran. Setelah itu barulah Sate Ayam mentah itu dikelompokkan sesuai jenisnya. Jeroan, Kulit dan daging.
Dan Pak Untung, sang koki andalan RM Soto Kudus 18, Hj. Noer ini, juga merinci bahwa bumbu Sate Ayam Ponorogo biasanya dibuat dari kacang tanah yang disangrai (bakar kering) tanpa minyak goreng. Inilah yang membuat bumbu kacang sangrai jauh lebih sehat daripada bumbu kacang daerah lain, demikian ujar lelaki asli kelahiran Ponorogo yang telah lebih dari 40 tahun berdagang sate sejak ia masih remaja belum menikah.
H. Gunarto, juga mengatakan, kacang-kacangnya yang dipilih pada saat mau disangrai harus dikupas dulu kulit arinya, sehingga menghasilkan kacang sangrai yang bersih, jadi saat diuleg atau diblender halus maka warnanya jauh lebih terang dan rasanya tentu sensasi bakaran, yang matang bahkan bisa dikudap seperti cemilan dan tak cepat basi. Gue sendiri ngerasain gimana gurihnya kacang sangrai yang sudah digerus halus siap dicampur air untuk jadi bumbu sate, hmmmmm seperti enting-enting... tahu kan permen enting-enting dari Kacang **R*** (iklan nggak boleh).
Keunikan yang disajikan oleh RM yang terletak di depan Giant Jatiasih ini juga pada minuman istimewanya, yaitu Es Lidah Buaya Rumput Laut, seperti yang diungkapkan Hj. Noer, pengelola rumah makan sekaligus istri H. Gunarto. Ada juga minuman andalan lainnya yakni Es Terong Belanda yang dibuat dari blenderan buah terong Belanda asli.
Sesaat saya merasakan minuman jus Terong Belanda, memang terasa manis madu dan getirnya sedikit. Justru getirnya itulah yang memberikan khasisat jamu sesungguhnya. Kalau di tempat lain, kemungkinan sekali Es terong Belandanya dibuat dari sirup industri pabrikan, jadi tidak orisinal dong dan tidak alami tentunya, kelas Hj. Noer sambil meminta gue ngabisin tuh minuman sehat. Konon katanya minuman jus terong Belanda ini bisa menurunkan kadar kolesterol jahat setelah makan makanan berkolesterol tinggi. Huwaduh... pas banget neh buat makan sop buntut atau sate... bisa aja ya mereka berdagang....!
SATU-SATUNYA SATE PORNOROGO ASLI DI BEKASI
Perapatan Komsen makin hari makin rame aja buat nyari tempat jajanan kuliner. Kalo lo suka keliling-keliling muterin Kota Bekasi dan Jakarta, terus gue suruh cari makanan unik misalnya seperti SATE PONOROGO, pasti lu bakalan susah ngedapetin, kecuali lu udah dapat bocoran contekan gue dan terus main ke pertigaan komsen Jatiasih pas depan Giant, dan di sana ada RM sederhana berbaliho kecil bertulisan Soto Kudus 18, Hj. Noer.
Ya, di tempat ini doang gue bisa dapetin Sate Ponorogo. Seperti yang dijelaskan di awal, bukan hanya asli Sate Ponorogo, tapi yang mengolah dan masak alias membakarnya pun arek Ponorogo Asli.
Sate Ponorogo yang diolah pak Untung ini menurut cerita sang bos, H. Gunarto, saat memotong daging ayam saja tampak "mengerikan" (Waduh apanya yang mengerikan? Apa sambil makan beling waktu motong ayamnya?
Sate Ponorogo yang diolah pak Untung ini menurut cerita sang bos, H. Gunarto, saat memotong daging ayam saja tampak "mengerikan" (Waduh apanya yang mengerikan? Apa sambil makan beling waktu motong ayamnya?
Bukan, jelas H. Gunarto, tapi saat mengiris-ngiris daging ayam yang hendak disate, menggunakan pisau sangat tajam yang dipasang terbalik di atas kayu, sementara pak Untung, yang sudah puluhan tahun mengolah sate ayam ini, hanya mengayun-ayunkan potongan daging ayam di atas pisau tajam itu. Hiihhh, melihatnya saja sudaj ngeri, bagaimana kalau sampai tangannya teriris karena terpeleset, (Kalau seperti itu berarti nggak pakar dong tuh si tukang sate ayam).
Lalu keunikan lainnya adalah bumbu kacang satenya yang bukan saja pilihan teliti tapi juga cara pengolahannya yang tidak menggunakan minyak goreng, melainkan dengan disangrai. Bila kacang yang digoreng justru menambah kadar lemak kolesterolnya, maka dengan sistem sangrai (panggang), bumbu kacang tentunya jauh lebih sehat. Dan juga aromanya yang lebih harum dan rasanya pastinya lebih gurih dan khas. Inilah yang membuat Sate Ayam Ponorogo sangat dikenal unik, tegas H. Gunarto.
Lelaki yang masih bekerja di satu perusahaan industri besar ini, memang mengakui bahwa ia hanyalah sebagai penasehat saja dalam usaha kuliner yang dikelola istrinya H. Noer. Usaha Resto sederhananya ini pun diberi nama dengan sebutan Hj. Noer, nama istrinya. Dengan kekuatan pelayanan sebanyak 2 orang karyawan di RM, dan 1 orang juru masak utama dan 2 asistennya, H. Gunarto berani mengjklaim bahwa mereka akan memberikan kepuasan tersendiri buat setiap pelanggannya.
Sebagai contoh, untuk makanan khas Sate Ayam Ponorogo yang proses pembuatannya begitu ketat diawasi dan diuji oleh istrinya. Sehingga setiap makanan yang siap dijual pasti harus melalui proses seleksi yang tak singkat tentunya. Termasuk untuk minuman yang disajikan oleh RM ini, Es Lidah Buaya dan Rumput Laut, minuman kesehatan yang sangat menyegarkan ini memang pantas dapat 4 bintang dari skala 6. Karena di samping nikmat tapi juga bisa mengurangi atau menggerus (merontokkan) kolesterol jahat dengan kandungan seratnya yang tinggi.SidikRizal-dobeldobel.com
A. Selayang PandangTentang Reog Ponorogo Menurut salah satu versi cerita rakyat yang berkembang di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada suatu ketika Raja Bantar Angin, Kelana Sewandana, ingin melamar seorang puteri dari Kerajaan Kediri, Dewi Sanggalangit (dalam versi yang lain disebutkan Dewi Ragil Kuning). Akan tetapi, dalam perjalanannya Raja tersebut dicegat oleh Singobarong penjaga hutan Lodaya. Pasukan Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Raja Bantar Angin dikawal oleh patih Bujanganomdan pasukan warok (pria yang memiliki ilmu kanuragan dengan ciri khas pakaian serba hitam). Pertempuran dua pasukan tangguh inilah yang dianggap sebagai salah satu sumber rujukan bagi pertunjukan tarian Reog Ponorogo. Pertunjukan Reog biasanya terdiri dari beberapa adegan. Adegan pertama adalah tarian pembuka, yang menampilkan 6-8 lelaki dengan pakaian hitam dan muka (atau topeng) yang dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang marah. Setelah para lelaki pemberani tersebut, berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 perempuan atau bisa juga lelaki yang didandani mirip perempuan yang menaiki kuda kepang (kuda-kudaan dari anyaman bambu). Fragmen kedua adalah inti dari tarian Reog yang bergantung pada kondisi di mana seni Reog ditampilkan. Jika pertunjukan berhubungan dengan pernikahan, maka yang diekplorasi adalah adegan percintaan. Sedangkan untuk hajatan khitanan, sunatan, maupun memperingati hari besar nasional biasanya yang ditonjolkan adalah fragmen keperwiraan. Bagian terakhir adalah singabarong, yaitu atraksi di mana seorang penari memakai “topeng” berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu-bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg dengan ukuran yang cukup besar. Uniknya, topeng ini dimainkan hanya dengan mengigit sebilah kayu yang terpasang di bagian belakang topeng. Kemampuan membawakan topeng ini, selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diperoleh dengan latihan spiritual, seperti berpuasa dan bertapa. Wisatawan yang tertarik menonton pertunjukan Reog dapat mengunjungi agenda pertunjukan yang sifatnya tahunan. Kesenian Reog biasanya diselenggarakan pada tiap perayaan hari kemerdekaan Indonesia (tanggal 17 Agustus) dan perayaan Garebek Suro yang bertepatan dengan hari jadi Kota Ponorogo (tiap tanggal 1 Muharram/tahun baru Hijriah). Agenda tahunan tersebut bisa berupa pertunjukan biasa atau Festival Reog Nasional, yaitu perlombaan kesenian Reog dari seluruh Indonesia. B. Keistimewaan Pertunjukan Reog biasanya diselenggarakan di lapangan atau di jalanan karena jumlah penari dan ekplorasi pertunjukan yang memerlukan ruang yang cukup luas. Di arena pertunjukan Reog, penonton bisa menikmati prosesi pertunjukan yang dipenuhi ritual mistis. Misalnya saja, sebelum pertunjukan dimulai, warok (sebutan bagi ketua kelompok Reog) menggelar jampi-jampi memohon kelancaran pertunjukan. Tak jarang di tengah-tengah tarian para penari kesurupan roh halus, sehingga menambah heboh jalannya pertunjukan. Meskipun umumnya tarian Reog memiliki alur yang jelas, akan tetapi adegan demi adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Di sini selalu ada interaksi antara pemain dan warok (dalam hal ini, warok juga menjadi dalang pertunjukan), serta interaksi antara penari dan penonton. Sehingga, yang terpenting dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. C. Lokasi Kesenian Reog hampir merata diselenggarakan di seluruh Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Akan tetapi, untuk tempat dan waktu pertunjukan yang bersifat rutin, wisatawan dapat menikmatinya di Ibukota Kabupaten Ponorogo. D. Akses Untuk mencapai kota Ponorogo, wisatawan dapat menempuh perjalanan melalui Kota Surabaya. Dari Ibukota Provinsi Jawa Timur ini, kota Ponorogo berjarak 200 km ke arah barat-daya. Wisatawan bisa menumpang kendaraan umum (bus) ataupun kendaraan pribadi. E. Harga Tiket Menikmati kesenian Reog tidak dipungut biaya. F. Akomodasi dan Fasilitas Lainnya Festival Reog Nasional biasanya diselenggarakan selama beberapa hari karena banyaknya peserta baik dari dalam maupun luar kota Ponorogo. Oleh sebab itu, bagi wisatawan yang membutuhkan penginapan bisa menyewa hotel yang tersedia di beberapa tempat di kota ponorogo
Posting Komentar