iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Kabupaten Jeneponto Tuntaskan Kemiskinan dengan Produksi Membudidayakan Rumput Laut


KABUPATEN JENEPONTO, MR-
Curah hujan yang sangat kecil telah membuat tanah di Kabupaten Jeneponto menjadi tandus. Namun demikian kondisi alam yang tak mendukung ini tidaklah menyurutkan semangat penduduk untuk berkebun. Tidak hanya berkebun di darat, mereka juga berkebun di laut,seperti Rumput laut dan penghasilan garam.Di darat, masyarakat Jeneponto berhasil memproduksi jagung kuning secara besar besaran di lahan tandus .
Dan saat ini Kabupaten Jeneponto merupakan penghasil jagung terbesar di Sulawesi Selatan. Sementara di laut mereka juga berjaya memproduksi rumput laut berkualitas tinggi. Dan sekarang Kabupatan Jeneponto juga merupakan penghasil rumput laut terbesar di Sulawesi Selatan.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Jeneponto, Drs.H.Burhanuddin Baso Tika MM dihadapan rombongan DPRD Kota Solok yang sedang melakukan kunjungan kerja di Jeneponto, Rabu (11/04).

Dikatakan Burhanuddin, hampir di seluruh daerah pesisir pantai ditanami masyarakat dengan rumput laut. Awalnya masyarakat pesisir hanya menjadikan budidaya rumput laut sebagai usaha rumah tangga untuk menambah penghasilan. Sedangkan pekerjaan utama mereka adalah mencari ikan di laut atau sebagai nelayan.
Namun kenyataannya sekarang,penghasilan dari budidaya rumput laut jauh lebih menjanjikan dari pada penghasilan dari usaha sebagai nelayan. Rumput laut tumbuh menjadi komoditi unggulan dan menjadi primadona. Uniknya dalam masyarakat pesisir, saat ini lahan budidaya rumput laut sudah dijadikan mahar dalam pernikahan.
“Karena begitu berharganya rumput laut, gadis gadis pesisir lebih suka dinikahi dengan mahar lahan budidaya rumput laut ketimbang dengan emas”, ujar Burhanuddin.
Dikatakan Burhanuddin, saat ini Pemkab Jeneponto belum punya keinginan untuk mengenakan pajak terhadap kedua komoditi ini. Karena jagung dan rumput laut diproduksi oleh masyarakat yang sedang berjuang keras untuk keluar dari kemiskinan.
Baik petani jagung maupun nelayan pembudidaya rumput laut saat ini sulit untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.Mereka rata rata terjerat rentenir. Kesulitan untuk mendapatkan dana produksi membuat mereka menjadi lahan empuk bagi rentenir dan penggijawan.
Keberhasilan sebagai produksi jagung terbesar di Sulawesi Selatan ternyata tak membuat petani Jeneponto sejahtera. Petani tetap miskin, karena mereka tak terlalu diuntungkan dalam hal ini yang untung justru rentenir. Begitu juga dalam hal budidaya rumput laut, sekali lagi yang untung besar adalah rentenir."Untuk itu saat ini Pemkab Jeneponto sedang merancang beberapa program yang nantinya bisa melepaskan petani dan nelayan bebas dari jeratan rentenir," ucap Burhanuddin.(RAHMAWATI)
Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner