Jakarta_ MR
Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (18/7) siang meresmikan Wisma Soegondo Djojopoespito di kawasan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PPPON) Cibubur. Gedung ini adalah sarana bagi Youth Center, kegiatan pemuda Jakarta maupun nasional.
Penggunaannya pertama kali dimanfaatkan untuk pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2012. Selama satu bulan, sejak Senin (16/7) hingga usai menjalankan tugasnya 18 Agustus mendatang, para anggota Paskibraka menempati gedung ini.
"Tetapi tidak hanya untuk Paskibraka. Untuk anak-anak muda maupun organisasi pemuda.Youth center dengan berbagai macam fasilitas yang ada, meski belum maksimal, tetapi saya harapkan dikembangkan terus fungsinya," ujar Menpora.
Hadir dalam peresmian gedung ini Sunaryo Djojopoespito, putera ketiga Soegondo Djojopoespito. Dalam sambutannya Menpora berharap penggunaan nama Soegondo ini memberi pengetahuan bagi pemuda tentang peran penting Soegondo dalam Kongres Pemuda tahun 1928.
"Ada nama yang selama ini terlupakan, yang perannya luar biasa untuk bangsa dan pemuda," jelas Menpora.
Bagi pemuda Indonesia, Kongres Pemuda tahun 1928 adalah tonggak sejarah selain proklamasi. Kongres Pemuda adalah awal terbentuknya bangsa. "Siapa yang teringat pada Pak Soegondo? Saya tertegun ketika informasi itu sampai pada saya," ujar Menpora. Menpora juga memerintahkan agar dicari lebih banyak lagi informasi tentang Soegondo, sekaligus meminta izin kepada pihak keluarga agar nama Soegondo dicantumkan dalam salah satu gedung yang akan memberi banyak makna bagi pemuda Indonesia. Karena jasanya dalam perjuangan bangsa, Kemenpora akan membantu mengusulkan kembali agar Soegondo Djojopoespito diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
"Beliau juga sangat layak jadi Pahlawan Nasional. Kemenpora juga berhak mengusulkan gelar kepahlawanan nasional. Hadir juga di sini Sekretaris Dewan Tanda Tanda Kehormatan, nanti kita juga akan berkomunikasi dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono. Kami juga berterimakasih kepada keluarga bahwa nama beliau bisa diabadikan sehingga pemuda-pemuda mengerti siapa Soegondo, apa perannya untuk pemuda dan bangsa," tandas Menpora.
Sementara itu Soenaryo Djojopoespito sangat senang, nama ayahnya digunakan dalam salah satu gedung di kawasan PPPON Cibubur. Dia berharap nama ayahnya kembali diupayakan menjadi Pahlawan Nasional karena sangat berjasa bagi bangsa khususnya mengagas terciptanya Kongres Pemuda II tahun 1928. Sebagai tanda resmi dibukanya Wisma Soegondo, Menpora didampingi Soenaryo membuka selubung nama gedung.
Sebelumnya Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salamm juga melaporkan tentang pemanfaatan gedung ini. Di dalam gedung tersedia fasilitas 78 kamar, gedung serba guna untuk pertemuan, didukung lapangan tenis dan lapangan bola, gedung olahraga POPKI dan area hijau.
Hadir dalam acara peresmian ini Sesmenpora Yuli Mumpuni Widarso, para pejabat eselon I dan II Kemenpora, Kepala Staf Garnisun Jakarta Brigjen Sumardi, Sejarawan Asvi Marwan Adam, pemerintahan Jakarta Timur, Para ketuan Umum OKP tingkat nasional salah satunya Ibnu Hajar Tanjung ketua Umum Gerakan Muda Indonesia dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka serta Anggota Pramuka.(Mukri)
Menpora Andi Mallarangeng hari Rabu (18/7) siang meresmikan Wisma Soegondo Djojopoespito di kawasan Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga (PPPON) Cibubur. Gedung ini adalah sarana bagi Youth Center, kegiatan pemuda Jakarta maupun nasional.
Penggunaannya pertama kali dimanfaatkan untuk pelatihan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2012. Selama satu bulan, sejak Senin (16/7) hingga usai menjalankan tugasnya 18 Agustus mendatang, para anggota Paskibraka menempati gedung ini.
"Tetapi tidak hanya untuk Paskibraka. Untuk anak-anak muda maupun organisasi pemuda.Youth center dengan berbagai macam fasilitas yang ada, meski belum maksimal, tetapi saya harapkan dikembangkan terus fungsinya," ujar Menpora.
Hadir dalam peresmian gedung ini Sunaryo Djojopoespito, putera ketiga Soegondo Djojopoespito. Dalam sambutannya Menpora berharap penggunaan nama Soegondo ini memberi pengetahuan bagi pemuda tentang peran penting Soegondo dalam Kongres Pemuda tahun 1928.
"Ada nama yang selama ini terlupakan, yang perannya luar biasa untuk bangsa dan pemuda," jelas Menpora.
Bagi pemuda Indonesia, Kongres Pemuda tahun 1928 adalah tonggak sejarah selain proklamasi. Kongres Pemuda adalah awal terbentuknya bangsa. "Siapa yang teringat pada Pak Soegondo? Saya tertegun ketika informasi itu sampai pada saya," ujar Menpora. Menpora juga memerintahkan agar dicari lebih banyak lagi informasi tentang Soegondo, sekaligus meminta izin kepada pihak keluarga agar nama Soegondo dicantumkan dalam salah satu gedung yang akan memberi banyak makna bagi pemuda Indonesia. Karena jasanya dalam perjuangan bangsa, Kemenpora akan membantu mengusulkan kembali agar Soegondo Djojopoespito diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
"Beliau juga sangat layak jadi Pahlawan Nasional. Kemenpora juga berhak mengusulkan gelar kepahlawanan nasional. Hadir juga di sini Sekretaris Dewan Tanda Tanda Kehormatan, nanti kita juga akan berkomunikasi dengan Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono. Kami juga berterimakasih kepada keluarga bahwa nama beliau bisa diabadikan sehingga pemuda-pemuda mengerti siapa Soegondo, apa perannya untuk pemuda dan bangsa," tandas Menpora.
Sementara itu Soenaryo Djojopoespito sangat senang, nama ayahnya digunakan dalam salah satu gedung di kawasan PPPON Cibubur. Dia berharap nama ayahnya kembali diupayakan menjadi Pahlawan Nasional karena sangat berjasa bagi bangsa khususnya mengagas terciptanya Kongres Pemuda II tahun 1928. Sebagai tanda resmi dibukanya Wisma Soegondo, Menpora didampingi Soenaryo membuka selubung nama gedung.
Sebelumnya Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salamm juga melaporkan tentang pemanfaatan gedung ini. Di dalam gedung tersedia fasilitas 78 kamar, gedung serba guna untuk pertemuan, didukung lapangan tenis dan lapangan bola, gedung olahraga POPKI dan area hijau.
Hadir dalam acara peresmian ini Sesmenpora Yuli Mumpuni Widarso, para pejabat eselon I dan II Kemenpora, Kepala Staf Garnisun Jakarta Brigjen Sumardi, Sejarawan Asvi Marwan Adam, pemerintahan Jakarta Timur, Para ketuan Umum OKP tingkat nasional salah satunya Ibnu Hajar Tanjung ketua Umum Gerakan Muda Indonesia dan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka serta Anggota Pramuka.(Mukri)
Posting Komentar