Paslon No.3 Dese Yusuf Macan Efendi - Laksamana Zaenal Lan
BANDUNG, BksOL - Pasangan nomor urut tiga Dede Yusuf - Laksamana tidak menyampaikan visi dan misi berupa data statistik. Mereka lebih memilih untuk menyampaikan permasalahan sesuai fakta dan pengalaman.
Visi yang digunakan Dede Yusuf ‘Macan’ Effendi dan Lex Laksamana Zaenal Lan adalah babarengan baraya menuju jabaraya.
“Visi kami memiliki singkatan babarengan bahagia, sejahtera, berkarya menuju Jawa Barat berkarya,” jelasnya di Gedung DPRD, Jl Diponegoro, Bandung.
Intinya dalam bekerja membangun masyarakat Jawa Barat harus bersama-sama dan menikmati hasilnya pun diwujudkan dalam kebersamaan. Artinya, pemerintahan dirinya tidak ingin mengeksklusifkan diri baik kelompok tertentu atau bersifat sektarian.
“Kami bekerja bersama rakyat Jabar dan berharap bisa jadi cagub dan cawagub yang tidak galau,” ujarnya.
Dede mengaku karena visinya yang mengedepankan pemenuhan kebutuhan masyarakat baik kemapanan lahiriah dan batiniah.
Dede menggunakan kata sejahtera untuk menunjukkan sikap kondisi masyarakat Jawa Barat yang aman, sentosa dan makmur. Dia akan bersama masyarakat untuk meningkatkan produktivitas perseorangan agar komunitas dan kewilayahan semakin meningkat.
Dede juga memiliki visi untuk mengunggulkan Jawa Barat sebagai provinsi yang maju sumber daya manusia, ekonomi, pemerintahan, sosial, budaya dan lingkungan hidup.
Sedangkan misi yang dimiliki sesuai dengan program kartu yang diluncurkan yaitu Tri Bakti.
“Pertama misi kami adalah menjemput yang tertinggal dengan sembilan program yang dapat diakses untuk masyarakat kurang mampu,” paparnya.
Untuk daerah tertinggal hal yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur. Program yang akan dilakukan adalah berupaya untuk menurunkan jumlah masyarakat miskin seminimal mungkin.
Sedangkan misi kedua diwujudkan dalam berdaya bebarengan yang terkait dengan pengelolaan pemerintahan yang baik.
“Pertama misi kami adalah menjemput yang tertinggal dengan sembilan program yang dapat diakses untuk masyarakat kurang mampu,” paparnya.
Untuk daerah tertinggal hal yang diprioritaskan adalah pembangunan infrastruktur. Program yang akan dilakukan adalah berupaya untuk menurunkan jumlah masyarakat miskin seminimal mungkin.
Penduduk miskin di Jawa Barat mencapai 10,57 persen dari 44. 286.519 jiwa. Pembangunan juga mencakup agroindustri dan perikanan di seluruh Jawa Barat terutama Jabar selatan. Selain itu juga pembangunan termasuk didalamnya membuka lapangan pekerjaan baru bagi pengangguran.
Sedangkan misi kedua diwujudkan dalam berdaya bebarengan yang terkait dengan pengelolaan pemerintahan yang baik.
“Sinergitas antara pemerintah provinsi dan kabupaten/ kota penting untuk meningkatkan kualitas sistem inovasi Jabar,” tuturnya.
Dalam misi ketiga Dede-Laksamana akan mengedepankan toleransi dan menjamin hak-hak antara umat beragama. Sehingga dapat meminimalisir ketegangan yang terjadi antara penganut agama satu dengan umat agama lain. [■]
Reporter: Dani - TimRedaksi, Editor: DikRizal
Posting Komentar