(Purwakarta),-Desa merupakan wilayah
yang masyarakatnya rata – rata masih memegang teguh adat istiadat serta
budayanya. Maka dalam melestarikan kebudayaan yang dimiliki wilayahnya,
masyarakat Desa Linggamukti Kecamatan Darangdan Purwakarta, mengadakan gelar
Hajat Bumi dalam rangka memperingati HUT Desa Linggamukti ke- 33, Rabu (14/5)
di Desa Linggamukti Darangdan Purwakarta.
Kegiatan tersebut berlangsung
cukup meriah karena hampir seluruh masyarakat disetiap RW dan RT di Desa
Linggamukti turun langsung untuk memeriahkan acara tersebut, bahkan hadir
Bupati Purwakarta (H. Dedi Mulyadi, SH), yang didampingi segenap unsur Pejabat
Eselon II,III dan IV serta Kepala OPD, Kepala Desa serta Muspika Darangdan.
Dalam sambutannya Dedi menjelaskan
arti sebenarnya hajat bumi menurutnya hajat bumi mempunyai arti sebagai
pengingat kepada para pengisi bumi, untuk bisa melestarikan alam dan lingkungan
karena bagian dari hukum alam.
“ hajat bumi tuh berarti
menyelamatkan bumi, yaitu untuk mengingatkan setiap pengisi bumi untuk tidak
merusak bumi sebab kita semua berdiri menginjak tanah, adanya sumber air kita
tidak boleh merusaknya, adanya tanah kita tidak boleh merusaknya karena dengan
merusak sama saja dengan melawan hukum Allah, dan dalam menjaganya harus dibuat
berdasarkan hukum adat.”, ujarnya.
Selain itu bupati menegaskan
bahwa dirinya memiliki penelitian tentang desa yang masih memegang teguh adat istiadat
dan desa yang meninggalkan adat istiadat, penilitiannya Dedi menyimpulkan bahwa
desa yang masih memegang teguh adat dan budaya cenderung kondisi masyarakatnya
lebih sejahtera.
“ saya memiliki penilitian
tentang desa – desa yang masih memegang teguh adat, satu tidak pernah ada
perkelahian, yang kedua rata – rata pemimpinnya jujur, yang ketiga sifat gotong
royong masyarakat sangat tinggi, tidak ada kemiskinan jarang terjadi gizi
buruk, bahkan saya berani bertaruh dan bisa dibandingkan bagaimana kondisi
masyarakat yang Desanya masih memegang adat istiadatnya dan tidak, itu terlihat
dari kesejahteraan masyarakatnya”, tegasnya.
Dedi pun, memberikan stimulus
kepada para kepala desa yang kebetulan hadir dalam hajat bumi tersebut, Pemkab
akan memberikan anggaran sampai satu milyar kepada desa yang mampu menjadi desa
budaya, ditambah konsepnya dalam peternakan yaitu dengan membangun kampung
ternak di desa – desa.
bahkan desa yang berhasil
membangun sistem berbudaya seperti menggunakan bahan organik untuk pertanian,
daya kreatifitas masyrakat tinggi, perternakannya berjalan dengan baik, tentram
aman, tertib dan rapi maka Pemkab akan memberikan hadiah sebesar satu milyar
dan kedepannya juga akan mengkonsepsikan kampung ternak di desa – desa,
ungkapnya.
Sedangkan menurut Kepala Desa
Linggamukti, Mimin Setiasih menuturkan bahwa digelarnya hajat bumi tersebut
merupakan bagian dari rasa syukur warga Linggamukti serta dalam rangka
memperingati berdirinya desa Linggamukti ke- 33.
kegiatan ini diselenggarakan
bagian dari rasa syukur warga Linggamukti karena hasil panen warga yang tahun
ini cukup berhasil, serta bagian dalam memperingati hari berdirinya Desa
Linggamukti ke- 33 selain itu upaya dari warga Desa Linggamukti dalam
melestarikan dan meneruskan budaya dan adat Desa Linggamukti”, tuturnya.
Hajat Bumi sendiri diisi oleh
berbagai hasil panen warga Linggamukti, Pisang, Tanaman Sayuran hingga Padi
yang diarak berkeliling oleh warga menyusuri setiap sudut Desa Linggamukti.
(LEMAN)
Posting Komentar