Walikota Bekasi Kejar Menteri BUMN & DPR RI
"Pembukaan Ramp Tol Bekasi Barat 3"
Pemerintah Kota Bekasi
menegaskan tidak akan membayar uang jaminan sebesar Rp 4,5 miliar kepada PT Jasa Marga Tbk, terkait pembukaan ramp tol Bekasi Barat 3.
Ini menyusul pihak PT Metland Tbk menyerahkan aset kepada pemerintah setempat.
"Kami akan kejar Menteri BUMN dan ke Komisi VI DPR RI," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai menerima penyerahan aset berupa gerbang keluar tol Bekasi Barat 3, Jumat (30/05).
Rahmat mengatakan, sebelumnya Pemkot mengirim surat kepada Menteri BUMN dan ke Komisi VI pada pertengahan bulan lalu. Namun, sampai saat ini belum ada balasan. Karena itu, pihaknya bakal mengirim lagi berikut berkas penyerahan aset tersebut.
Rahmat mengatakan, ramp tol itu diklaim mampu mengatasi kemacetan di pintu keluar tol Bekasi Barat 2. Sebab, antrean kendaraan kerap panjang. Apalagi kalau pada akhir pekan volume kendaraan makin banyak. Sehingga, terjadi kemacetan panjang di Jalan Ahmad Yani.
Menurut Rahmat, ramp tol itu merupakan sodetan yang mengarah ke Jalan KH Noer Alie. Sehingga, kepadatan arus dapat dikurangi. Ia menegaskan, kalau ramp tol tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan sepihak. "Kami harap secepatnya dibuka," ujar Rahmat.
Presiden Direktur PT Metland Nanda Widya menyatakan, terhitung hari ini aset tersebut milik Pemkot Bekasi. PT Metland menegaskan dengan dibukanya pintu tol ini dapat bermanfaat besar bagi kita semua untuk mengurangi kemacetan.
"Kami berharap, pintu tol ini segera dibuka secepatnya karena manfaatnya besar sekali dan akan mengurangi satu titik kemacetan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ke depan biaya perawatan ramp tol ini masih ditanggung oleh PT Metland. Ia mengakui, dengan keberadaan ramp tol tersebut dapat mempengaruhi bisnisnya yakni pusat perbelanjaan yang ada tepat di samping ramp tol itu (dede/wandy/mery)
"Kami akan kejar Menteri BUMN dan ke Komisi VI DPR RI," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai menerima penyerahan aset berupa gerbang keluar tol Bekasi Barat 3, Jumat (30/05).
Rahmat mengatakan, sebelumnya Pemkot mengirim surat kepada Menteri BUMN dan ke Komisi VI pada pertengahan bulan lalu. Namun, sampai saat ini belum ada balasan. Karena itu, pihaknya bakal mengirim lagi berikut berkas penyerahan aset tersebut.
Rahmat mengatakan, ramp tol itu diklaim mampu mengatasi kemacetan di pintu keluar tol Bekasi Barat 2. Sebab, antrean kendaraan kerap panjang. Apalagi kalau pada akhir pekan volume kendaraan makin banyak. Sehingga, terjadi kemacetan panjang di Jalan Ahmad Yani.
Menurut Rahmat, ramp tol itu merupakan sodetan yang mengarah ke Jalan KH Noer Alie. Sehingga, kepadatan arus dapat dikurangi. Ia menegaskan, kalau ramp tol tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat, bukan sepihak. "Kami harap secepatnya dibuka," ujar Rahmat.
Presiden Direktur PT Metland Nanda Widya menyatakan, terhitung hari ini aset tersebut milik Pemkot Bekasi. PT Metland menegaskan dengan dibukanya pintu tol ini dapat bermanfaat besar bagi kita semua untuk mengurangi kemacetan.
"Kami berharap, pintu tol ini segera dibuka secepatnya karena manfaatnya besar sekali dan akan mengurangi satu titik kemacetan," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, ke depan biaya perawatan ramp tol ini masih ditanggung oleh PT Metland. Ia mengakui, dengan keberadaan ramp tol tersebut dapat mempengaruhi bisnisnya yakni pusat perbelanjaan yang ada tepat di samping ramp tol itu (dede/wandy/mery)
Posting Komentar