iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Ahmad Syaikhu: Hentikan Panggilan Cebong Kampret, Kita Songsong Masa Depan Lebih Baik

Godaan PKB & Nasdem ke PKS & Optimisme Syaikhu, 'Cebong-Kampret Selesai'. Pengamat Politik Yakin Partai Demokrat Mau Tak Mau Kembali ke dalam Koalisi

jabar-online.com, Rabu, 13 September 2023, 10:43 WIB, SidikRizal



JAKARTA, jabarOL - "Cebong-kampret selesai. Kita songsong masa depan ini lebih baik," kata Syaikhu. Presiden PKS Ahmad Syaikhu pun meyakini, bahwa perbedaan basis ideologi partai pendukung Anies justru akan menghindarkan masyarakat dari perpecahan seperti pada Pilpres 2014 dan 2019. "Koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong-kampret selesai. Sudah kita songsong masa depan ini lebih baik," ucap Syaikhu, pada Selasa 12 September 2023 kemarin siang.







Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Muhaimin Iskandar optimistis Partai Keadilan Sejahtera dan partainya bisa bersatu dalam Koalisi Perubahan untuk memenangkan Pemilihan Umum Presiden 2024, meskipun kedua partai memiliki basis ideologi yang berbeda.


Sementara Ahmad Syaikhu pun memberi sinyal bahwa partai berlambang padi dan bulan sabit itu akan mendukung Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dia merasa pertemuannya dengan elite PKB dan Nasdem penuh dengan kehangatan dan hal-hal positif. Untuk itu, Syaikhu akan melaporkan hasil pertemuan itu ke Majelis Syura PKS.


PKS merupakan partai Islamis yang berbasis gerakan tarbiah, sedangkan PKB merupakan partai Islamis tradisional yang berbasis Nahdlatul Ulama (NU).




Cak Imin menilai perbedaan basis ideologi ini justru menguntungkan sebab keduanya bisa saling melengkapi.


"Kami semakin erat, semakin memiliki chemistry, dan inilah suasana yang insya Allah akan kami coba laporkan pada Majelis Syura," ujar Syaikhu usai pertemuan.


Pasalnya, yang berhak menentukan calon presiden dan wakil presiden usungan partai merupakan Majelis Syura PKS. Meski akui pertemuan antara Cak Imin dengan PKB berlangsung sangat positif, tetapi dia tak ingin mendahului keputusan Majelis Syura yang dikepalai oleh Salim Segaf Al-Jufri.


Sementara menurut pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, menilai Partai Demokrat tidak akan mudah membentuk poros baru atau poros ke empat untuk menghadapi Pilpres 2024, katanya beberapa pekan lalu, di Padang, Sumbar.


Peluang terbentuknya koalisi baru ini ada pada Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).


"Demokrat bisa membentuk poros baru. Tapi itu tidak akan mudah. Perlu perhitungan dan lobi-lobi yang matang dengan PPP dan PKS," kata Najmuddin, Senin (4/9/2023).


Sedangkan menurut pengamat sosial politik Nursidik Kelana bahwa kemungkinan Partai Demokrat kembali sangat besar dan sudah diperkirakan persis oleh Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.

“Selaku pemain catur politik ulung, Surya Paloh diperkirakan telah menghitung langkahnya jauh-jauh hari sebelum mendapuk Cak Imin sebagai paslon wakil presiden Anies Baswedan, dengan pertimbangan kwantitas peroleh suara yang akan diraih,” ujar pengamat sospol yang juga komedian standup ini.


“Adalah hal yang tak bisa dipungkiri, dengan adanya PT 20% mau tak mau, Partai Demokrat akan bergabung kembali dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan. Itulah sebabnya sering diklaim istilah Koalisi Perubahan itu sebagai jargon kampanye mereka yang telah dibangun oleh partai Demokrat selama setahun lebih, sehingga akan sulit bagi partai Demokrat membalik atau mengubah jargon dengan diksi Perubahannya apalagi sampai harus berkoalisi dengan partai penguasa,” ujarnya lebih rinci.


Nursidik menambahkan, “Apa mungkin Partai Demokrat yang telah menjadi oposisi partai penguasa yakni PDIP selama hampir satu dekade, lalu menggaungkan jargon perubahan sepanjang satu tahun terakhir secara head on dengan pemerintah dukungan PDIP tetiba mengubah haluannya dengan berkoalisi dengan partai pemenang pemilu 2019 lalu itu?”


Lebih mudah mengenyampingkan ego keinginan menjadi cawapres, dan meminta maaf atas reaksi para kader yang melewati batas lalu bergabung kembali dengannkoalisi Perubahan dan Persatuan daripada diserang oleh opini netizen dan publik jika bergabung dengan partai penguasa sehingga harus menjawab segala anggapan Partai Demokrat sedang menghancurkan pondasi arah perjuangannya sendiri yangbyelah dibangunjya selama hampir 10 tahun. [*.*]

Reportase: Tim Pilpres, Editor: DikRizal


Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner