Gabungan Aktifis Kota Bekasi: Hanya Mengecam Oknum, Sampaikan Permohonan Maaf Kepada Wartawan dan Organisasi Wartawan Profesional
bekasi-online.com, Jumat 22 September 2023, 16:28 WIB, tim reportase
BEKASI, bksOL — Akibat Slip Tounge dan panasnya situasi pada saat aksi demonstrasi yang mengkritisi kebijakan bobrok mantan Walikota Bekasi, Tri Adhianto, gabungan Aktifis Kota Bekasi menyampaikan permohonan maaf kepada para wartawan dan Organisasi Wartawan profesional.
Baca juga: Polda Metro Jaya Sasar DBMSDA yang Dipimpin Kerabat Tri Adhianto yang Diduga Lakukan Tipikor
Koordinator Aksi, Mulyadi sekaligus Ketua Umum Forum Komunikasi Intelektual Muda Indonesia (FORKIM) menyampaikan adanya insiden pada saat aksi Mimbar Bebas kemarin di depan Gedung Pemerintah Kota Bekasi, Jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan kemarin, Kamis (21/9/2023).
Apa yang disampaikan oleh Orator dengan membawa nama wartawan, "yang tidak lagi netral antek mantan Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono" bahwa itu adalah bentuk penyampaian reaksi Spontanitas terhadap terhadap para pendemo yang diisi oleh Mahasiswa yang sedang menjalankan mimbar bebas berlangsung.
Mulyadi mengatakan Akibat Slip Tounge, apa yang disampaikan para orator di mimbar bebas itu karena merasa jengkel dengan segelintir oknum wartawan yang memang tumpul daya kritisnya karena dipelihara oleh Tri Adhianto.
"Dan, tidak ada maksud menghina profesi mulia wartawan serta Organisasi profesionalnya," ujar Mulyadi, Jum'at (22/9/2023).
"Oleh karena itu, saya Mulyadi sebagai Ketua Kordinator Aksi Mimbar Bebas menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan komunikasi kami. Dan kami juga mengucapkan terimkasih kepada Abang Abang wartawan yang selalu mengawal aksi kritis kami demi kebaikan Kota Bekasi, sekali lagi rekan-rekan kami tidak ada maksud mendeskriditkan wartawan, tapi kami hanya mengecam oknum wartawan yang telah berkolaborasi dengan Tri Adhianto tidak berpihak kepada sikap kritis warga kota Bekasi," tegas Mulyadi.
Mulyadi juga mengatakan bahwa Aktivis Mahasiswa dan Wartawan bagaikan dua mata pisau bagi insan pers dan aktivis mahasiswa dalam menjalankan Jejak Tugas Mulia tersebut, wartawan dan aktivis mahasiswa dalam kancah perjuangan harus solid dan nyata dalam sebuah sejarah.
"Sejarah juga mencatat, tak jarang wartawan dan aktivis dengan dua peran sebagai pers dengan tugas pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran berbangsa. Dan peran aktivis mahasiswa, yang terlibat secara langsung dalam kegiatan mengelola perlawanan terhadap pembangkangan pemerintah kepada masyarakat khususnya di Kota Bekasi," pungkas Mulyadi.[*.*]
Reporter: Euthopio/Arjulu/YRN, Editor: DikRizal
Posting Komentar