iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Krisis Air di Bekasi, Warga Berbondong-bondong Ambil Air dari Kubangan Pipa PDAM yang Bocor

Warga Bekasi Alami Musim Kering Berkepanjangan, Pasokan Air Bersih Jadi Sulit Didapat Sehingga Terpaksa Ambil Air dari Kubangan Pipa PDAM

jabar-online.com, Rabu 27 September 2023, 16:05 WIB


Berbondong-bondong warga Bekasi mengambil air dari kubangan pipa PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Rabu 27/9/2023 (Foto: FirdaJanati/kompas.com)


BEKASI, jabarOL - Seperti yang dilansir dari tempo.co, Bencana Kekeringan di Bekasi Makin Parah dan kini melanda 10 kecamatan dan 32 desa, pada Senin 4/9/2023 lalu. Dimana warga kabupaten Bekasi mengantre air bersih yang disalurkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sejak 1/9/2023.

Sedikitnya ada sepuluh kecamatan dan tiga puluh dua desa di Kabupaten Bekasi terdampak kekeringan.


Bencana kekeringan di wilayah Kabupaten Bekasi justru makin parah. Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi per Ahad, 3 September 2023, kekeringan yang tadinya melanda 9 kecamatan dan 23 desa, kini menjadi 10 kecamatan serta 32 desa.

"Adapun warga yang terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi berjumlah 16.999 kepala keluarga atau 66.647 jiwa," tulis keterangan resmi BPBD Kabupaten Bekasi.

Pemerintah Kabupaten bersama unsur terkait terus berupaya mengirim bantuan berupa air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Sejauh ini, terdapat 1.063.600 liter air bersih yang sudah didistribusikan untuk warga terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi.


Sedangkan yang dilansir dari kompas.com, Rabu, 27/9/2023, bahwa secara berbondong-bondong warga Bekasi mengambil air dari kubangan pipa PDAM di Jalan Raya Tarumajaya, Desa Setiamulia, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, karena tak punya pilihan lain di tengah krisis air bersih.





Oleh pengamatan awak media warga berdatangan membawa ember dan galon demi mendapatkan pasokan air untuk kebutuhan rumah tangga.

Proyek perbaikan pipa saluran air PDAM yang bocor itu berada tepat di pinggir Jalan Raya Tarumajaya. Air yang keluar cukup deras sehingga dimanfaatkan warga. Sejak pagi, sejumlah warga mengambil air dengan menggunakan gayung atau ember, lalu kemudian dimasukkan ke dalam jerigen atau galon.

Meski air yang keluar tidak terlalu jernih, warga tetap memanfaatkan air tersebut karena tak punya pilihan lain. Ironisnya, warga yang mengambil air kubangan di pipa bocor milik PDAM itu kebanyakan adalah pelanggan PDAM juga. Salah satunya Sindy (23) pelanggan PDAM yang sudah dua pekan tidak mendapatkan distribusi air dan terpaksa mengambil dari kubangan tersebut.

Baca juga: Yuk ikutan Polling Pertama Mengetahui Siapa Calon Bupati Bekasi 2024 yang Akan Datang?

 

  Langsung klik link foto berikut:  
Tentukan Calon Bupati pilihan Anda untuk kebaikan Kabupaten Bekasi

"Saya pakai air PAM juga, sudah hampir dua minggu (air di rumah tidak keluar). Keluar cuma kayak netes-netes saja. Ya sudah mendingan cari air ke mana saja, yang penting dapat air," ujar Sindy saat ditemui di lokasi.

Sindy tidak punya pilihan lain. Ia terpaksa mengambil air di kubangan tersebut bolak-balik menggunakan sepeda motor.

"Ya terpaksa, air buat mandi dan nyuci. Ngambil pakai galon saya bawa motor, mondar-mandir ada kali 15 kali," ucap dia.

Dalam sehari, ada belasan galon yang diangkut Sindy. Sudah hampir dua minggu ia dan keluarga menggunakan air kubangan itu. "10 sampai 15 galon, mondar-mandir saja. Sudah mau dua minggu saya di sini (ngambil air)," ungkapnya.

Tak hanya Sindy, Ujang (52) warga Kampung Tanggul Serong, juga terpaksa mengambil air dari kubangan tersebut. "Di wilayah saya mati semua air, sudah seminggu lebih. Hari ini saya ngambil tiga galon.

Saya baru kali ini ngambil di sini, biasanya ngambil dari Cilincing (rumah saudara)," papar Ujang. Ujang mengatakan, air yang dia ambil dari kubangan itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. "Katanya sih ini air PAM yang tumpah. Saya ambil untuk masak," tutur dia.[*]

Reportase: FirdaJanati (kompas.com), Editor: DikRizal



Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner