iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

RSUD CAM Kota Bekasi Buka Suara Beredarnya Video Pelayanan Pasien IDG Akibat DBD

Ini Kata Direktur RSUD Chasbullah Abdul Madjid Tanggapi Video Kondisi Pelayanan IGD yang Membludak

jabar-online.com, Minggu, 5 Mei 2024, 10:23 WIB, Goeng/PR/RSUD

BEKASI KOTA, JabarOL - Pemerintah Kota Bekasi melalui RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid menanggapi beredarnya video kondisi pelayanan IGD RSUD CAM yang membludak.

Narasinya video ini menggambarkan pelayanan RSUD CAM yang berarti tidak dapat mengantisipasi kondisi tersebut. 

Direktur RSUD CAM dr Kusnanto menyampaikan dalam keterangan yang diterima Bagian Humas bahwa Video yang beredar dan narasi yang disertakan dalam video tersebut bukan dari pihak RSUD CAM.


"Kondisi ruang IGD RSUD CAM pada 5 Mei 2024 cukup kondusif," ucap dr Kusnanto. 

Ia menjelaskan pelayanan RSUD terus berjalan dengan baik
namun dalam 6 bulan terakhir didapati adanya peningkatan kunjungan pasien pasien serta peningkatan rawat inap. 

Hal ini disebabkan meningkatnya penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan serta demam berdarah. Walaupun kunjungan IGD sangat tinggi dan selalu full , namun ia sampaikan pelayanan tetap dapat dilakukan dengan optimal. 

"Jumlah kunjungan IGD dalam 6 bulan terakhir meningkat dengan rata – rata 250 – 300 pasien per hari, ini berdampak terhadap meningkatnya BOR rawat inap yang mencapai 90% lebih.” jawab dr. Kusnanto.


“Tren penyakit yang dominan adalah infeksi saluran pernapasan terutama pada anak dan Demam Berdarah. Kapasitas IGD sekitar 60 bed / brankar yang terdiri dari bed / brankar anak dan dewasa serta terdapat kriteria Tingkat keparahan penyakit dan kondisi pasien yang datang," sambungnya.

Secara jelas Direktur RSUD menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk layanan IGD dari mulai pasien datang sampai penegakkan diagnose dan keputusan rawat inap atau rawat jalan berdasarkan SOP adalah 6 jam.

Dalam kondisi tertentu terjadi delay layanan sehingga lebih dari 6 jam akibat kondisi ruang rawat inap yang penuh.

Sehingga dalam kondisi tersebut, diupayakan untuk tetap dapat mengakomodir kebutuhan rawat inap dengan diterapkan kebijakan fleksibilitas di ruang rawat inap berdasarkan tren penyakit yang sedang meningkat.

"Jika kapasitas bed ruang rawat inap tetap full maka pasien dimotivasi untuk dirujuk, namun seringkali terkendala akibat pasien / keluarga menolak atau sulit mendapatkan tempat ranap melalui jejaring Rumah Sakit baik yang ada di Kota Bekasi maupun di luar Kota Bekasi," paparnya. [■]

Reporter: Goeng/PR/RSUD-CAM/TimRedaksiEditor: DikRizal

Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama
banner