Kertajati, JabarOnline.com - Langkah strategis diambil untuk mengembangkan potensi Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. PT BIJB (Perseroda) dan PT Layani Nahdlatul Utama (LNU) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan kawasan Kertajati menjadi Megapolitan Kertajati yang terintegrasi.
Acara ini berlangsung di lantai dua Kantor BIJB Airport Kertajati dan dihadiri oleh Direktur Utama PT BIJB, Bapak Muhamad Singgih, serta Direktur Utama PT LNU, Bapak Seno Adjie.
Dalam keterangan persnya, Seno Adjie menyampaikan rasa syukur atas terjalinnya kerjasama ini. “Alhamdulillah, siang ini kami telah menandatangani kesepakatan bersama dengan PT BIJB. Penandatanganan ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas Bandar Udara Kertajati dan pembangunan area sekitarnya menjadi Megapolitan Kertajati. Kawasan ini akan mencakup pusat industri, pusat kargo Jawa Barat, dan pusat pemeliharaan pesawat Nasional,” ujarnya.
Seno Adjie juga menjelaskan visi besar pengembangan kawasan ini. “Kertajati dan Subang akan dirangkum menjadi Megapolitan yang memiliki Pelabuhan laut Patimban dan Bandara Internasional Kertajati, serta kawasan hunian untuk berbagai lapisan masyarakat. Dari Kertajati, kita bisa terbang langsung ke berbagai penjuru Dunia karena fasilitasnya sudah memadai sebagai Bandara Internasional. Kerjasama ini adalah langkah awal untuk mewujudkan Megapolitan Kertajati yang modern dan terintegrasi,” tambahnya.
Senada dengan itu, Managing Director PT LNU, Bambang Rejeki, menyatakan pentingnya dukungan masyarakat untuk keberhasilan proyek ini. “Kami baru saja menandatangani MoU dengan pihak BIJB. Dalam kerjasama ini, kami akan fokus pada pengelolaan dan pengembangan Bandara Kertajati menjadi pusat kota Megapolitan. Kami mohon doa dan dukungan dari masyarakat Jawa Barat agar proyek ini bermanfaat bagi semua, khususnya masyarakat Jawa Barat,” ungkapnya.
Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati, yang terletak di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis nasional. Bandara ini mulai beroperasi pada tahun 2018 dan dirancang untuk menjadi salah satu Bandara terbesar di Indonesia, dengan kapasitas hingga 29 juta penumpang per tahun setelah pengembangan penuh. Posisi strategisnya yang dekat dengan jalur tol Cipali dan rencana integrasi dengan Pelabuhan Patimban menjadikan Kertajati sebagai pusat konektivitas udara dan logistik di Jawa Barat.
Namun, sejak beroperasi, Bandara Kertajati menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurangnya penerbangan reguler dan terbatasnya akses transportasi darat yang memadai. Untuk mengatasi kendala ini, pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya meningkatkan daya saing bandara melalui pengembangan infrastruktur, penambahan rute penerbangan, dan kerjasama strategis seperti yang dilakukan antara PT BIJB dan PT LNU.
Kawasan Megapolitan yang direncanakan ini akan menjadi pusat aktivitas ekonomi baru di Jawa Barat. Dengan integrasi antara bandara, pelabuhan laut, kawasan industri, dan hunian, Megapolitan Kertajati diharapkan dapat menarik investasi besar dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Bandara Internasional Kertajati akan berfungsi sebagai hub utama yang mendukung konektivitas Internasional dan domestik.
Direktur Utama PT BIJB, Muhamad Singgih, menekankan bahwa pengembangan ini akan meningkatkan daya saing Kertajati sebagai pusat transportasi dan logistik di Indonesia. “Dengan adanya kerjasama ini, kami optimis Kertajati akan menjadi motor penggerak ekonomi baru di Jawa Barat. Fasilitas yang ada akan terus ditingkatkan untuk mendukung berbagai kebutuhan, baik untuk penerbangan maupun aktivitas bisnis lainnya,” jelasnya.
Visi Megapolitan ini juga mencakup pembangunan kawasan hunian yang ramah lingkungan dan modern untuk mendukung gaya hidup masyarakat urban. Dengan adanya pusat industri dan pusat kargo, Kertajati diharapkan menjadi kawasan terpadu yang memudahkan aktivitas bisnis dan perdagangan Internasional.
Kerjasama antara PT BIJB dan PT LNU ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan Megapolitan Kertajati. Dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta diharapkan dapat mempercepat realisasi visi besar ini. Selain meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, Megapolitan Kertajati juga diharapkan menjadi kawasan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Managing Director PT LNU, Bambang Rejeki, kembali menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung proyek ini. “Kami yakin dengan kolaborasi yang solid dan doa dari masyarakat Jawa Barat, megapolitan Kertajati akan menjadi salah satu proyek kebanggaan Indonesia yang memberikan manfaat luas bagi semua pihak,” tuturnya.
Dengan pengembangan ini, Kertajati diharapkan mampu menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang tidak hanya bermanfaat bagi Jawa Barat, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan. Proyek ini mencerminkan komitmen untuk membangun infrastruktur yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan inklusif.
Bandar Udara Internasional Kertajati, yang dulunya menghadapi berbagai tantangan, kini memiliki peluang besar untuk menjadi ikon kebangkitan ekonomi Jawa Barat. Semua pihak berharap proyek ini dapat segera berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat luas. Dengan keberhasilan proyek ini, Kertajati akan menjadi model pengembangan kawasan terpadu di Indonesia, sekaligus pintu gerbang utama bagi konektivitas Global. [•]
Posting Komentar