Kuningan Media Reportase
Sebanyak 40 tenaga kerja mandiri (TKM) yang telah dilatih di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan dibantu mesin jahit. Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda, S.Sos didampingi Kadis Sosnaker, Drs. H. Dadang Supardan, M.Si di Aula Kantor Dinsosnaker.
H. Dadang Supardan menjelaskan, penyerahan mesih jahit pakaian dan mesin pengolah pakan ikan merupakan bagian program pendidikan hidup bagi pemuda usia produktif. “Program ini merupakan program kerjasama antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kabupaten Kuningan,” terang dia.
Kabupaten Kuningan, kata Dadang, mendapat bantuan 40 mesin jahit pakaian yang diserahkan kepada 40 peserta kursus, serta sebuah mesin pengolahan pakan ikan kepada Kelompok Tani Mekar Jaya di Kecamatan Pancalang.
Selain itu, tambahnya, pada tahun 2011, Dinas Sosnaker telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam upaya penanggulangan pengangguran dengan pelatihan service handphone bagi 20 orang korban penyalahgunaan NAPZA. “Pelatihan diberikan bagi 20 orang korban penyalahgunaan NAPZA, dan sepuluh orang tuna netra dilatih pijat tradisional,” jelas Dadang.
Bupati Kuningan, H. Aang Hamid Suganda memberikan apresiasi terhadap pelatihan dan pemberian bantuan 40 mesin jahit pakaian serta satu mesin pengolahan pakan ikan itu. “Bantuan tersebut merupakan solusi sekaligus membantu tentang kebijakan pemerintah dalam moratorium TKI,” ujarnya.
Pelatihan, terang Aang, merupakan upaya yang dilakukan oleh pemerintah unuk meningkatkan profesionalisme dan mendorong peningkatan sumber daya manusia. Ia mempersilakan bagi tenaga kerja yang sudah dibekali ilmu untuk merantau mencari pekerjaan di daerah lain.
“Orang Kuningan itu terkenal sebagai pejuang dan banyak yang berhasil di daerah perantauan,” ucap Aang.
Bursa Kerja Online
Dinas Sosnaker melalui Bidang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (PPTK) berupaya mengatasi pengangguran yang ada di Kabupaten Kuningan.
“Kami akan berupaya memberikan fasilitasi dalam mengatasi pengangguran dengan menyalurkan pencari kerja melalui AKAN (antar kerja antar negara) atau AKAL (antar kerja antar lokal),” ujar Ajo Sudarjo, S.Sos kepada Media Reportase.
Upaya lain yang dilakukan diantaranya melalui program pengembangan wirausaha baru (WB), penerapan teknologi tepat guna (TTG), dan program padat karya.
Untuk kemudahan para pencari kerja, dilakukan pula matching dengan mengadakan pelatihan kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK).. “Di sini telah ada BLK yang memberikan pelatihan keterampilan yang disesuaikan dengan kebutuhan seperti otomotif mobil dan motor, servis telepon seluler, las listrik dan las karbit,” ungkap Ajo.
Dari data yang ada di Bursa Kerja Online pada tahun 2011 terdapat 12.084 pencari kerja. Dari jumlah itu berhasil diterima sebagai karyawan di perusahaan atau pegawai negeri mencapai 503 orang. (RUDY)
إرسال تعليق