Demak, MR—Kurang lebih 18 tahun Ibu Soimah berprofesi sebagai Guru Honorer
di Desa Guntur yang setia mengabdi pada Nusa dan Bangsa serta Negara demi
terwujudnya bangsa yang cerdas dan berwibawa, Ini merupakan suatu pekerjaan
yang memang tidak bisa dipandang mudah, dan tentu sangat melelahkan karna
seperti diketahui bahwa upah yang diterima pastilah sangat jauh dari
berkecukupan.
Seperti halnya Ibu Kojaroh Sebagai
Guru Honorer di Desa Mutih Wetan dari tahun 2003 Sampai sekarang ia tetap Tegar
dan Bersemangat dalam menjalankan profesi yang tak kenal lelah, Semua Saya
lakukan dengan iklas karna ini tugas saya dan Guru merupakan cita-cita saya
semenjak Sekolah’’kata kojaroh.
Ditambahkan Ibu Indah Setioning Ati Guru honorer yang sudah
10 tahun di Desa Kenduren dengan bangga bisa ngabdi pada Nusa dan Bangsa
melalui Guru. Berprofesi sebagai Guru honorer Soimah,Kojaroh maupun Indah yang
dengan pembawaan tenang,santun serta menjaga wibawa sebagai pendidik, Beliau
mampu mencetak murid-muridnya sampai kejenjang yang lebih tinggi lagi, Bahkan
beberapa dari muridnya sudah banyak sukses mencapai cita-citanya, Mereka juga
sangat senang berdiskusi dan bercerita seputar pengalamannya selama
memgajar,Termasuk Wartawan MR berkunjung dan menyabanginya” Sebagai Guru honorer
harus sabar jangan mudah menyerah dan saya hanya berharap Pemerintah baik Pusat
maupun Daerah terutama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan lebih memperhatikan
nasib para Guru honorer seperti saya’Imbuh Soimah. Kojaroh dan Indah ketika
ditanya’’tempat berbeda’’ apakah pernah mengajukan untuk mencalonkan diri
sebagai pegawai negeri sipil (PNS) beliau jawab’’Ya, saya sudah mencoba tiga kali namun tidak
lolos, Untuk tahun ini saya mencoba, Siapa tahu bisa. Tolong doakan ya..mas
wartawan! Dan akan tetapi saya tetap bersemangat untuk terus mengabdi demi
tercapai cita-cita suatu Bangsa yang besar, Semoga apa yang saya lakukan ini
tulus semata-mata Ibadah’’Jawabnya. (P.0137)
إرسال تعليق