iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Terindikasi Penyimpangan Dana Peradaban Di Desa Pasirangin Kecamatan Cileungsi


Kab. Bogor, MR—Pelaksanaan proyek desa peradaban di Desa Pasirangin, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor sampai kini belum sepenuhnya terealisasi. Padahal, dana yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Barat sudah sejak lama dikucurkan. Sibuknya pelaksanaan pemilihan kepala desa disebut-sebut sebagai dalih tersendatnya penuntasan.
GG, Bagian Pendamping Program Desa Peradaban, Minggu (3/2), membenarkan belum tuntasnya semua proyek yang menggunakan dana dari program tersebut. “Sebagian dana yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan belum semua digunakan. Sehingga, pembangunannya masih terhambat. Belum tuntasnya pelaksanaan program itu dikarenakan Pilkades Pasirangin belum tuntas dilakukan, dan prosesnya kini sedang berjalan,” katanya.

Sarana infrastruktur jalan tersebut sesuai dengan rencana pembangunannya akan dibangun dengan hotmix. Namun sampai sekarang, masih ada ruas jalan yang semestinya mendapatkan hotmix, belum dilaksanakan. “Dari pihak desa menyampaikan alasan, karena pelaksanaan Pilkades belum selesai,” jelasnya.

Menurut warga setempat, selain pembangunan infrastruktur jalan, beberapa item proyek belum direalisasi (Usaha budidaya ikan lele, Pergulisan kelompok kue mangkok, Pembangunan kantgor BUMDes dan Pembangunan Gedung Aula Desa).

Berdasarkan hasil pemantauan MR di lapangan, pembangunan Kantor BUMDes dan Gedung Aula Desa menyalahi RAB, yang seharusnya menurut anggaran dua bangunan ini dibuat terpisah tetapi dalam pelaksanaannya disatuatapkan.

Namun Kades Pasirangin, Romawijaya menampik tudingan itu. Dengan nada yang agak tinggi, kades yang sudah dua periode menjabat tersebut membantah faktor pelaksanaan Pilkades sebagai pemicu. “Jangan kait-kaitkan program ini dengan Pilkades,” terangnya.

Menurut Romawijaya, belum terealisasi sepenuhnya pembangunan infrastruktur itu lebih dikarenakan faktor cuaca yang sekarang masih musim hujan. “Pelaksanaan pembangunan infrastruktur di saat musim seperti ini, hasilnya tidak bagus. Jadi, bukan dikarenakan Pilkades yang belum selesai,” imbuhnya.

Dana program desa peradaban senilai Rp1 miliar selain sebagian digunakan untuk pengembangan ternak lele, kue mangkok, minuman ginseng, pembangunan infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat. “Juga untuk pembangunan aula desa serta ruangan untuk badan usaha milik desa,” paparnya menambahkan.

Pihak Desa Pasirangin membentuk BUMDes yang salah satu usahanya adalah simpan pinjam. Pembentukan usaha itu sekaligus menangkal praktik rentenir yang kerap dijuluki sebagai lintah darat kini sudah marak di desa ini.

Kades Romawijaya sebelumnya mengatakan, pembentukan simpan pinjam tersebut merupakan langkah konkrit pihaknya, guna menghindari warga terjebak dalam lilitan rentenir yang menerapkan bunga tinggi atas pinjaman.

“Banyak rentenir yang berkeliaran. Kami akan mengambil sikap dengan pembentukan simpan pinjam yang jauh meringankan warga, sehingga mereka tidak terjebak dengan lintah darat,” terangnya.

Menurut dia, dana yang akan digunakan sebagai modal simpan pinjam itu bersumber dari dana program peradaban desa yang diterima Desa Pasirangin dari Pemprov Jabar. Total dana yang diterima sebesar Rp1 miliar. Namun, sejauh ini baru dikucurkan sebesar Rp600 juta.

“Sebagian dana itu kita gunakan untuk pembangunan kantor BUMDes, dan kantor lembaga desa lainnya serta pembangunan aula. Sementara sebagian lainnya akan digunakan untuk modal simpan pinjam yang akan dikelola secara profesional,” paparnya..(AJIS)
Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

أحدث أقدم
banner