iklan banner gratis
iklan banner Cagub Jabar
Pasang Iklan Running Text Anda di sini atau bisa juga sebagai iklan headliner di atas (600x100)px

Manuhutu Desak Pihak Berwajib Lakukan Pengusutan

Terkait Dugaan Penggelapan dan Manipulasi Cukai Miras

jabar-online.com, Minggu 22 September 2023, 00:53 WIT




MANADO, bksOL - Sementara ini sepertinya para pengusaha miras masih adem-adem saja dalam menjalankan usaha mereka.

Bagaimana tidak, sambil produksi miras yang diduga melebihi kuota produksi, didalamnya juga diduga ada praktek-praktek tidak terpuji yang dilakoni oknum pengusaha miras, berupa  penggelapan dan manipulasi cukai miras dengan pihak instansi terkait.


Sehingga negara/daerah diduga kehilangan pendapatan dalam jumlah yang tidak sedikit,  sementara di pihak lain institusi kepolisian mensinyalir miras menjadi pemicu terjadinya tindak kejahatan dan gangguan keamanan seperti pembunuhan, perkelahian, kecelakaan lalu lintas dan kejahatan lainnya.


Sebagai mana diketahui dugaan  penggelapan dan manipulasi cukai miras sesuai informasi yang dihimpun redaksi dari sejumlah sumber terpercaya, menduga  dari total  produksi minuman keras yang diproduksi perusahaan miras diduga hanya 5 % yang dilebeli pita cukai khusus dan dijual di tempat-tempat resmi seperti swalayan dan super market.


"Tapi yang dijual di tempat umum seperti di warung-warung dan kios-kios pada umumnya tidak direkatkan pita cukai, padahal pihak perusahaan miras membayar pita cukai sesuai kuota produksi, pertanyaannya kemana larinya selisih cukai miras yang telah dibayarkan para pengusaha miras,” ujar sumber yang meminta untuk tidak mengkorankan namanya.


Praktek seperti ini diduga dilakoni sejak bertahun-tahun lamanya dan belum sama sekali diutak-atik atau disentuh oleh dan  instansi yang punya kaitan dengan pendapatan daerah.


Dan institusi penegak hukum yang sebenarnya telah mencium aroma ketidakberesan ini namun terus didiamkan, mengapa ?


"Diduga perusahaan miras jadi ladang ATM bagi sejumlah petinggi dan pejabat pemerintah baik legislatif, eksekutif maupun yudikatif,” tandas salah satu pemerhati bidang sosial kemasyarakatan yang tidak mau namanya disebutkan.


Kalau ada sementara orang yang menduga seperti itu,  lain lagi dengan tanggapan oknum Kepala Bea Cukai Manado, saat dimintai tanggapannya seputar adanya dugaan penggelapan dan manipulasi cukai miras. Malah berbalik  menanyakan "Informasi ini diterima dari siapa terkait manipulasi cukai? Apakah yakin dengan informasi tersebut?"


Lalu katanya "Kewajibannya berdasarkan apa dulu?" selanjutnya oknum Kepala Bea Cukai Manado  mengatakan, "Saya tidak menyebutkan apakah dari pihak kami ada kelalaian atau tidak, otomatis Bapak sebagai pembawa berita tentang dugaan tersebut."


Diakuinya "Kami sangat  membutuhkan informasi dari masyarakat, semacam lembaga  LSM ataupun dari instansi yang terkait dengan informasi-informasi yang berhubungan dengan tugas-tugas kami di Manado."


Dia pun menambahkan "Tentang masalah eksport import dan maupun di sini juga cukai, masalahnya dari sekian banyaknya laporan, " imbuh Kepala Bea Cukai Manado lagi, "Entah itu dari LSM, entah itu dari mereka, maaf dari yang mengaku-ngaku 'wartawan’ dan sebagainya mereka sering membawakan informasi yang menurut saya keakuratannya diragukan,” akunya.


Tapi persoalannya menjadi lain ketika informasi tersebut ditangkap oleh telinga wartawan, tak peduli apakah kabar burung, isapan jempol, didapat dari tempat sampah, emperan toko, kaki lima atau kabar yang sengaja dihembuskan oleh sementara kalangan yang bertujuan membuat citra sebuah institusi jadi tercoreng atau sebuah kegiatan usaha menjadi tersendat-sendat karena informasi yang cenderung menyesatkan  akan menjadi sebuah komsumsi yang empuk untuk sebuah pemberitaan.


Sebab,  jika dikaitkan dengan sepenggal kata bijak yang mengatakan tidak mungkin ada asap kalau tidak ada apinya. Mungkin sangat beralasan apabila muncul dugaan seperti itu. Sebab, bukan barang baru dan cerita lama hal penggelapan dan manipulasi di negara ini, sebagaimana dugaan yang kini tengah disorot warga terkait penggelapan dan manipulasi cukai.


Makin menimbulkan kecurigaan warga, ada apa sebenarnya antara bea cukai dan instansi terkait dengan pihak pemilik pabrik miras,  benarkah ada skandal di dalamnya?


Tidak membantah atau membenarkan dugaan  penggelapan dan manipulasi cukai, oknum Kepala Bea Cukai Manado kepada media ini mengatakan, "Saya mengharapkan dari pihak yang mempertanyakan atau mencari klarifikasi sebaiknya membawa semacam bukti-bukti karena bagaimana pun juga kalau sudah berani mengatakan hanya 5% yang dilekatkan pita cukai dari keseluruhan total produksi dan yang 95 %  tidak ada pita cukai, buktinya dimana? Kalau sudah berani mengatakan hanya 5 % yang dilekatkan pita cukai,” ujarnya.


Selanjutnya dia mengatakan "Kalau buktinya sudah dibawa ke saya nanti kami akan cek di sebelas pabrik itu, sementara kami telah menempatkan pegawai disana juga dia akan mengawasi tentang perekatannya,"


Dia juga mengatakan setiap orang yang memiliki informasi tentang adanya dugaan pelanggaran di bidang cukai saya harapkan membawah bukti,’ tandasnya.


Sementara itu berkembang kabar di masyarakat menyebutkan mereka mencurigai ada kongkalikong antara pemilik pabrik miras dengan pihak Bea Cukai Manado. Tidak mungkin kalau tidak ada persengkokolan atau semacam kolusi,  sebab jika menilik kenyataan yang ada,  dimana diduga hampir sebagian besar produksi miras di Manado dan sekitarnya tidak ada label pita cukai sehingga hal ini patut dipertanyakan.


"Kami tidak mengetahui persis praktek-praktek seperti itu apakah  sudah berlangsung lama atau bagaimana,  tapi yang jelas," papar James Manuhutu, Ketua Sulut Coruption Watch (SCW), berujar jika informasi tersebut benar maka itu merupakan perbuatan korupsi. Menurutnya seharusnya ada uang yang masuk ke Kas Negara atau Daerah tapi karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab negara dirugikan.


"Selanjutnya, kalau toh ada dugaan yang mengatakan hanya 5% yang dilekatkan pita cukai dari total produksi miras maka tidak sedikit jumlah kerugian yang diderita oleh Negara dan Daerah. Karena itu terkait hal tersebut saya meminta dugaan ini harus diberitakan agar ada perhatian dari aparat hukum, sambil itu saya juga meminta aparat hukum segera masuk untuk menyelidiki seputar dugaan penggelapan dan manipulasi cukai ,” ujar James Munuhutu

Penulis/Kontributor : (Johny L/ Lento Langi)
Editor Bahasa : DikRizal


Paslon Walikota Nomor Urut 2, BUMN

Post a Comment

أحدث أقدم
banner