FPN: Sederet Kasus Korupsi Sakti Wahyu Trenggono Yang Masih Belum Tuntas Dalam Penyelidikan Aparat
BEKASI, BksOL — Prabowo Subianto yang notabene menjadi Presiden terpilih periode 2024 - 2029, Front Pergerakan Nasional (FPN) kembali melakukan unjuk rasa di DPP Partai Gerindra yang dilakukan secara damai serta menunjukan aksi teatrikal serta gelaran musik angklung pada hari Kamis (17/10/2024).
Namun sangat disayangkan, ketika massa melakukan aksi damai salah satu pegawai yang di duga merupakan seorang Office Boy dari DPP Partai Gerindra melakukan provokasi yang akhirnya terjadi sedikit gesekan antara aparat Kepolisian dan Aksi Massa.
Terlihat pula seorang wanita yang diduga merupakan Penjabat Partai Gerindra hanya menyaksikan tanpa melakukan tindakan apa pun saat gesekan tersebut menjatuhkan seorang korban aksi massa bernama Hendra.
"Kami dari FPN sangat tersinggung terjadinya pemukulan yg dilakukan oleh pengamanan Partai Gerindra, aparat kepolisian tidak melakukan kekerasan tetapi keamanan Partai Gerindra kelakukan cara cara kekerasan seperti preman, apakah ini cara kader Gerindra dalam menghadapi aksi dari masyarakat yg ingin menyampaikan aspirasi." ujarnya sengit.
Baca juga: Kemal Hendrayadi: Gak Ada Partai Lain yang Telah Bangun Bekasi Jadi Kota Semodern Ini, Kecuali Partai Golkar
"Makin nampak Partai Gerindra tidak mengibdahkan cara cara persuasif dalam menghadapi aksi aksi dri masyarakat. Partai Gerindra tidak menanggapi surat yg kami kirim tidak disampaikn kepada Prabowo.
Partai Gerindra tidak pantas menyandang Partai yang Demokratis, tetapi lebih mirip cara cara premanisme." ujar Dos Santoso, Ketua Umum FPN.
Pada janji Politik nya, Prabowo Subianto berulangkali menyampaikan akan memberantas dan mengejar para pelaku Korupsi, sekalipun lari sampai Antartika.
"Kalaupun Koruptor lari sampai ke Antartika, aku kirim pasukan untuk mencari mereka." tegas Prabowo Subianto ber api-api saat lakukan pidato pada janji Politik nya.
Maka dari itu Front Pergerakan Nasional (FPN) yang di Ketuai oleh Dos Santoso mengungkapkan; "Kami FPN berharap Presiden Prabowo dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya, terutama di sektor penegakan hukum. Spesifiknya kasus korupsi di bangsa ini." tegasnya.
Karena pada pemanggilan calon menteri dan wakil menteri yang dilakukan pada Selasa (15/10/2024) lalu di Kertanegara tampak terlihat beberapa orang yang terindikasi Pelaku Korupsi.
Di antaranya yaitu Sugiono (terkait kasus korupsi BTS), Airlangga Hartanto (terkait kasus Korupsi Crude Palm Oil-CPO), Sakti Wahyu Trenggono (terkait kasus Proyek Fiktif di PT. Telkom), Erick Thohir (terkait kasus PCR & GoTo) serta masih banyak nama lagi.
Lebih lanjut Dos Santoso juga tambahkan "Kami FPN serta masyarakat mengingatkan kepada Prabowo Subianto agar lebih berhati-hati memilih calon Menteri dalam Kabinetnya, serta tidak memberikan ruang dalam pemerintahannya bagi orang-orang yang terindikasi kasus Korupsi." ungkapnya.
Dengan dilaksanakan nya aksi unjuk rasa ini, Front Pergerakan Nasional (FPN) Mengultimatum beberapa poin penting, diantaranya yaitu :
"Semoga di momentum transisi kepemimpinan Nasional masih ada harapan penegakkan Hukum yang Tegas dan lurus bagi Bangsa ini." tutup Dos Santoso. [■]
Reporter: M. Rizky Akbar TimRedaksi, Editor: DikRizal
Pada janji Politik nya, Prabowo Subianto berulangkali menyampaikan akan memberantas dan mengejar para pelaku Korupsi, sekalipun lari sampai Antartika.
"Kalaupun Koruptor lari sampai ke Antartika, aku kirim pasukan untuk mencari mereka." tegas Prabowo Subianto ber api-api saat lakukan pidato pada janji Politik nya.
Maka dari itu Front Pergerakan Nasional (FPN) yang di Ketuai oleh Dos Santoso mengungkapkan; "Kami FPN berharap Presiden Prabowo dapat menyelesaikan pekerjaan rumahnya, terutama di sektor penegakan hukum. Spesifiknya kasus korupsi di bangsa ini." tegasnya.
Karena pada pemanggilan calon menteri dan wakil menteri yang dilakukan pada Selasa (15/10/2024) lalu di Kertanegara tampak terlihat beberapa orang yang terindikasi Pelaku Korupsi.
Di antaranya yaitu Sugiono (terkait kasus korupsi BTS), Airlangga Hartanto (terkait kasus Korupsi Crude Palm Oil-CPO), Sakti Wahyu Trenggono (terkait kasus Proyek Fiktif di PT. Telkom), Erick Thohir (terkait kasus PCR & GoTo) serta masih banyak nama lagi.
Lebih lanjut Dos Santoso juga tambahkan "Kami FPN serta masyarakat mengingatkan kepada Prabowo Subianto agar lebih berhati-hati memilih calon Menteri dalam Kabinetnya, serta tidak memberikan ruang dalam pemerintahannya bagi orang-orang yang terindikasi kasus Korupsi." ungkapnya.
Dengan dilaksanakan nya aksi unjuk rasa ini, Front Pergerakan Nasional (FPN) Mengultimatum beberapa poin penting, diantaranya yaitu :
- Presiden terpilih Prabowo Subianto dapat mengambil sikap Tegas, terkait Pemberantasan Korupsi tanpa pandang buluh.
- Presiden Prabowo Subianto harus agar dapat segera mengembalikan marwah Lembaga Penegakkan Hukum di Indonesia (KPK, Polri dan Kejaksaan).
- Presiden Prabowo Subianto harus dapat berkomitmen dengan janji Politik nya terkait penegakkan Hukum di Bangsa ini. Serta tidak melibatkan orang-orang yang terindikasi kasus Korupsi untuk masuk dalam Kabinetnya.
- Presiden Prabowo Subianto agar dapat menginstruksikan KPK agar segera Menangkap, Memenjarakan Sakti Wahyu Trenggono seperti Perompak yang telah membajak PT. Telkom dan anak perusahaannya yang telah merugikan Negara hingga Triliunan Rupiah.
"Semoga di momentum transisi kepemimpinan Nasional masih ada harapan penegakkan Hukum yang Tegas dan lurus bagi Bangsa ini." tutup Dos Santoso. [■]
Reporter: M. Rizky Akbar TimRedaksi, Editor: DikRizal
إرسال تعليق